Kamis 13 Mar 2025 18:55 WIB

Luruskan Isu yang Beredar, Dirut: Proses Pengolahan Emas Antam Tersertifikasi LBMA

Proses pengolahan emas Antam merupakan satu-satunya yang tersertifikasi oleh LBMA.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
PT Antam dalam sorotan, beberapa hari terakhir. Ini setelah muncul isu peredaran emas palsu milik Antam. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
PT Antam dalam sorotan, beberapa hari terakhir. Ini setelah muncul isu peredaran emas palsu milik Antam. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Aneka Tambang Tb (ANTM) atau Antam, Nicolas  Kanter menegaskan komitmen perusahaan dalam perbaikan tata kelola dan menjamin keaslian produk emas yang dihasilkan.

PT Antam dalam sorotan, beberapa hari terakhir. Ini setelah muncul isu peredaran emas palsu milik Antam. Kejaksaan Agung sudah membantah isu tersebut. Namun tetap saja,  ada yang harus diluruskan. 

Baca Juga

“Proses pengolahan emas Antam merupakan satu-satunya yang tersertifikasi oleh LBMA (London Bullion Market Association) di Asia Tenggara. Proses tersebut selalu diaudit setiap tahun. Oleh karena itu, jika ada yang mengatakan bahwa emas dari Antam itu palsu, itu tidak mungkin," kata Nico, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/3/2025).

 

Oleh karena itu, ke depan Nico juga juga berharap dukungan penuh Komisi VI terkait program hilirisasi yang dijalankan ANTAM, termasuk mendorong proyek strategis nasional Pengembangan EV Battery  Ecosystem. Sehingga meningkatkan nilai tambah dan diversifikasi produk dari komoditas Nikel ANTAM. 

 

Selain Nikel, dukungan juga diberikan untuk program hilirisasi Bauksit dalam Proyek SGAR Mempawah di Kalimantan Barat serta untuk komoditas Emas berupa proyek pengembangan kapasitas produksi manufaktur  Logam Mulia di JIIPE Gresik. 

 

Bukan cuma itu, Nico juga berharap dukungan Dukungan Komisi VI dalam kerjasama ANTAM dengan mitra-mitra strategis  berskala global. Injli untuk pengembangan bisnis perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan memperkokoh posisi Indonesia di pasar global.  

 

Untuk diketahui, laba bersih perusahaan terhitung dari Januari hingga September 2024 ini sebesar Rp 2,23 triliun. Capaian tersebut terhitung lebih rendah hingga 21,76 persen bila dibandingkan dengan laba bersih perusahaan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,84 triliun.

 

Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan sepanjang Januari-September 2024 mencapai Rp 43,2 triliun. Adapun, capaian penjualan pada periode ini terpantau meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 lalu yang tercatat mencapai Rp 30,90 triliun.

 

Terkait Hal ini, Ketua Komisi VI, Anggia Ermarini mengapresiasi kinerja PT ANTAM yang terus bertumbuh. "Soal kinerja, kalau kami lihat kinerja naik, itu kami apresiasi," ungkap Anggia saat rapat dengar pendapat antara kedua pihak.

 

Nico menegaskan Antam berkomitmen untuk tumbuh dari segi operasi dan juga profitabilitas. Ia memahami ada tantangan pasar dan juga regulasi. "Sebenarnya tantangan utama kita penurunan itu adalah harga global dan yang paling besar adalah tantangan terkait dengan RKB," ujarnya.

 

Menurutnya, saat ini persaingan sangatlah ketat, namun Antam berupaya untuk bisa efisien dan penguatan produksi hilir seperti yang diharapkan MIND ID. "Oleh karena itu, ke depan dukungan penting Komisi VI dalam penyusunan regulasi dan kemudahan perizinan yang mendukung keberlanjutan bisnis ANTAM sebagai Perusahaan yang berbasis industri Pertambangan sangat dibutuhkan," kata Nico. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement