REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengatakan baru punya keputusan soal kelanjutan proyek pipa Cirebon Semarang (Cisem) yang ditinggal kontraktor sebelumnya, PT Rekayasa Industri (Rekind) pada bulan depan. Kepala BPH Migas, Fanshurullah Asa menjelaskan BPH Migas perlu melakukan kajian matang terlebih dahulu atas proyek ini.
Ifan menjelaskan ada banyak opsi sebenarnya untuk melanjutkan proyek pipa gas Cirebon Semarang ini. Ia mengatakan, opsi pertama bisa saja BPH menawarkan proyek ini ke pemenang kedua dan ketiga pada tender 2006 lalu.
Hanya saja kata Ifan, hal ini pasti juga akan menjadi masalah baru. Sebab, para pemenang lelang kedua dan ketiga juga pasti berhitung keekonomian proyek. "Opsi banyak, kalau mengacu pada aturan BPH, ini mestinya ditawarkan ke pemenang kedua dan ketiga. Kalau ditawarkan pada 2006 kemarin kita sudah melihat peluangnya capex dan toll fee pada saat itu ya imposible," ujar Ifan.
Kedua, BPH migas juga bisa saja melanjutkan proyek ini dengan skema penugasan kepada Badan Usaha pemerintah. Atau yang ketiga, adalah kembali melakukan lelang atas proyek ini. Namun, ia belum bisa merujuk pilihan mana yang perlu diambil lembaga. Maka, kata ia sebulan ini kajian komprehensif perlu dilakukan agar bisa mendapatkan keputusan yang tepat.
"BPH Migas karena opsi penugasan kepada badan usaha tertentu karena ini proyek PSN. Opsi-opsi ini seluruh komite selama satu bulan ini untuk melakukan kajian ini secara mendalam. Jadi baru deh mengusulkan mana yang terbaik," ujar Ifan.