Kamis 06 Feb 2020 08:18 WIB

The Fed Pertimbangkan Terbitkan Koin Digital Bank Sentral

Puluhan bank sentral global berencana menerbitkan koin digital

The Fed/Ilustrasi
Foto: ABC News
The Fed/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PALO ALTO -- Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), sedang mengkaji berbagai masalah seputar peraturan dan perlindungan untuk pembayaran dan mata uang digital. Termasuk juga mengenai biaya dan manfaat potensial dari penerbitan mata uang digital sendiri.

"Dengan mengubah pembayaran, digitalisasi berpotensi memberikan nilai dan kenyamanan yang lebih besar dengan biaya lebih rendah," kata Gubernur Fed, Lael Brainard dalam sambutan yang disiapkan untuk dibawakan di Stanford Graduate School of Business, Rabu (5/2).

Baca Juga

Pidato itu tidak menyentuh suku bunga atau prospek ekonomi saat ini. "Tapi ada risiko," kata Brainard, dalam pembalasan sebagian dari kekhawatirannya sendiri dan para bankir bank sentral global lainnya tentang kebangkitan sistem pembayaran dan mata uang digital swasta, termasuk proyek mata uang digital Libra Facebook.

"Beberapa pemain baru berada di luar pagar peraturan sistem keuangan, dan mata uang baru mereka dapat menimbulkan tantangan di berbagai bidang seperti sistem keuangan tidak sah, privasi, stabilitas keuangan, dan transmisi kebijakan moneter."

Bank-bank sentral global sedang memperdebatkan bagaimana mengelola teknologi keuangan digital dan sistem buku besar terdistribusi yang digunakan oleh bitcoin, yang menjanjikan pembayaran hampir instan dengan potensi biaya rendah.

"The Fed sedang mengembangkan layanan pembayaran dan penyelesaian real-time setiap saat, dan saat ini sedang meninjau 200 surat komentar yang diajukan tentang proyek tersebut," ujarnya.

Menurut Brainard, The Fed juga sedang melakukan penelitian dan eksperimen terkait dengan teknologi buku besar yang didistribusikan dan potensi penggunaannya untuk mata uang digital, termasuk potensi untuk CBDC (mata uang digital bank sentral).

Sebuah studi internasional baru-baru ini menunjukkan puluhan bank sentral global juga melakukan pekerjaan seperti itu dengan China bergerak maju pada rencana untuk mengeluarkan koin digital.

Di AS, Brainard mengatakan, masalah yang perlu dipelajari termasuk apakah mata uang digital akan membuat sistem pembayaran lebih aman atau lebih sederhana, dan apakah itu dapat menimbulkan risiko stabilitas keuangan, termasuk kemungkinan bank dalam kondisi tidak memiliki ketersediaan dana yang mencukupi untuk memenuhi permintaan nasabahnya.

Masalah lain yang perlu dipertimbangkan termasuk privasi dan perlindungan dari penipuan, dan bahkan apakah uang koin akan dianggap sebagai alat pembayaran yang sah.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement