REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (6/5/2025) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar mencermati pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Federal Reserve (The Fed). IHSG ditutup menguat 66,25 poin atau 0,97 persen ke posisi 6.898,20. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,44 poin atau 0,97 persen ke posisi 774,76.
“Investor menunggu dimulainya pertemuan kebijakan pertama bank sentral AS The Fed sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif timbal-balik (reciprocal tariffs) di awal April 2025," sebut Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (6/5/2025).
Pertemuan kebijakan dua hari itu akan dimulai pada Selasa (6/5/2025) waktu AS, dengan keputusan suku bunga diumumkan pada Rabu (7/5/2025). Bursa berjangka melihat hanya ada 2,7 persen peluang penurunan suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR)
Di sisi lain, dua komentar yang dibuat Presiden Trump merubah sentimen pasar, pertama, Trump mengatakan berencana menjatuhkan tarif sebesar 100 persen atas film-film yang diproduksi di luar AS namun Trump tidak memberikan rincian bagaimana tarif tersebut akan diimplementasikan.
Kedua, Trump memberikan indikasi bahwa dirinya tidak berencana melakukan pembicaraan perdagangan dengan Presiden China Xi Jinping pada pekan ini.
Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut bahwa agenda ekonomi Presiden Trump seperti tarif, pemotongan pajak, dan deregulasi akan bekerja sama untuk mendorong investasi jangka panjang di AS. Scott Bessent menambahkan bahwa pasar finansial mampu mengatasi gejolak jangka pendek.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku yang menguat sebesar 3,18 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing naik sebesar 2,0 persen dan 1,25 persen.
Sedangkan, empat sektor menurun yaitu sektor teknologi turun paling dalam sebesar 0,56 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor transportasi & logistik yang masing-masing turun sebesar 0,25 persen dan 0,14 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu OPMS, JATI, KRYA, HELI dan SOLA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SOFA, MEJA, MREI, VISI dan TLDN.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.249.655 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,18 miliar lembar saham senilai Rp16,70 triliun. Sebanyak 333 saham naik 268 saham menurun, dan 205 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 378,39 poin atau 1,04 persen ke 36,830,69, indeks Shanghai menguat 37,08 poin atau 1,13 persen ke 3.316,11, indeks Kuala Lumpur melemah 2,74 poin atau 0,18 persen ke 1.536,80, dan indeks Strait Times menguat 7,34 poin atau 0,19 persen ke 3.860,41.