Rabu 21 May 2025 18:00 WIB

The Fed Kemungkinan Pangkas Suku Bunga Dua Kali, Ini Jadwalnya

The Fed diprediksi akan memangkas fed fund rate pada akhir semester II.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Layar di pos perdagangan di lantai Bursa Efek New York menampilkan keputusan suku bunga Federal Reserve, Kamis, 7 November 2024.
Foto: AP
Layar di pos perdagangan di lantai Bursa Efek New York menampilkan keputusan suku bunga Federal Reserve, Kamis, 7 November 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan, Bank Sentral Amerika Serikat (AS)/ The Federal Reserve bakal memangkas suku bunga sebanyak dua kali pada tahun 2025. Pemangkasan fed fund rate (FFR) diprediksi akan dilakukan pada akhir semester II.

“Kami memperkirakan FFR akan turun dua kali, yaitu di sekitar September sekali dan di bulan Desember sekali,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Mei 2025 yang digelar secara daring, Rabu (21/5/2025).

Baca Juga

Perkiraan tersebut ditetapkan BI dengan melihat pergerakan angka inflasi dan proyeksi pertumbuhan ekonomi. Perry mengatakan, kondisi perekonomian global belakangan ini cenderung bergerak positif, seiring dengan adanya negosiasi atau kesepakatan sementara (selama 90 hari) antara AS dan China mengenai penurunan tarif impor.

Kesepakatan tersebut telah meredakan eskalasi perang dagang, akibat pengenaan tarif yang tinggi diantara kedua negara adidaya tersebut. Dengan dinamika terbaru mengenai meredanya kondisi perang dagang tersebut, BI pun memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sedikit naik dari proyeksi sebelumnya.

Menurut analisis para dewan gubernur BI, pertumbuhan ekonomi global pada 2025 diperkirakan bergerak di angka 3 persen. Angka tersebut naik 0,1 persen dari perkiraan pada RDG April 2025 sebesar 2,9 persen.

Adapun pada angka inflasi, Perry menuturkan, penurunan tarif diperkirakan menurunkan proyeksi inflasi AS. Ia menyebut, inflasi yang sebelumnya diperkirakan naik tinggi, ternyata kenaikannya tidak terlalu besar, sehingga menurunkan proyeksi inflasi AS.

“Dan karenanya kami memperkirakan FFR akan turun dua kali. Dan itu juga kenapa salah satunya juga berdampak pada pergeseran aliran modal yang juga diikuti tidak hanya ke negara aset yang aman tetapi juga mulai masuk ke emerging market termasuk Indonesia,” jelasnya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement