Rabu 07 May 2025 16:11 WIB

Rupiah Melemah Seiring Sikap ''Wait and See'' Jelang Rapat The Fed

Rupiah hari ini diperkirakan ditutup melemah di kisaran level Rp 16.450-Rp 16.550.

Rupiah hari ini diperkirakan ditutup melemah di kisaran level Rp 16.450-Rp 16.550, (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Rupiah hari ini diperkirakan ditutup melemah di kisaran level Rp 16.450-Rp 16.550, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi sikap wait and see investor menjelang rapat Federal Reserve (The Fed) Rabu (7/5/2025) malam.

“Rupiah hari ini diperkirakan ditutup melemah di kisaran level Rp 16.450-Rp 16.550, dipengaruhi oleh sentimen global yaitu wait & see hasil rapat The Fed nanti malam,” ujarnya di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Melansir dari Anadolu Agency, The Fed diprediksi akan tetap mempertahankan suku bunga acuan pada 4,25-4,5 persen karena dipengaruhi tanda-tanda inflasi Amerika Serikat (AS) yang mereda dan pertumbuhan lapangan kerja yang stabil.

Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan Indeks Harga Konsumen menurun 0,1 persen pada Maret 2025, yang berarti penurunan bulanan pertama sejak Mei 2020. Sementara inflasi tahunan menurun jadi 2,4 persen, terendah sejak September 2024.

Untuk Indeks Harga Produsen, mengalami penurunan 0,4 persen secara bulanan pada Maret 2025 dan naik 2,7 persen year on year (yoy). Adapun Personal Consumption Expenditures (PCE) core index bergerak stagnan month to month dan turun menjadi 2,6 persen per tahun pada Maret 2025 dari 3 persen pada Februari 2025.

Terkait, Non-Farm Payrolls (NFP), meningkat sebesar 177 ribu pada April 2025 atau di atas estimasi pasar, sementara tingkat pengangguran tetap stabil di angka 4,2 persen. Mengenai angka NFP bulan Maret 2025, direvisi turun menjadi 185 ribu.

Di samping itu, kurs rupiah juga melemah seiring mayoritas nilai mata uang emerging markets menurun karena ketegangan antara India dengan Pakistan. Pemerintah India pada Selasa (6/5/2025) malam mengatakan pihaknya telah menembakkan rudal ke kota-kota Pakistan dan sebagian wilayah Kashmir yang diperintah oleh Pakistan.

Pada hari ini, Kedutaan Besar (Kedubes) India di Jakarta menyampaikan bahwa serangan rudal yang dilakukan oleh India ke Pakistan pada Selasa (6/5/2025) hanya menyerang kamp-kamp teroris yang sudah dikenal yang dijadikan target. Kedubes India menyatakan tindakan India tersebut bersifat terfokus dan tepat sasaran, yang diambil secara terukur dan bertanggung jawab serta dirancang agar tidak memicu eskalasi.

Sementara itu, Juru bicara militer Pakistan Letjen Ahmed Sharif Chaudhry mengatakan setidaknya hingga saat ini terdapat delapan orang tewas, 35 orang terluka, dan dua orang hilang setelah India melancarkan serangan rudal di Pakistan.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan “balasan setimpal” pada India yang telah menyerang kota-kota Pakistan dengan rudal, dan menyebut tindakan India tersebut “serangan pengecut” dan “aksi perang”. Angkatan Udara Pakistan baru-baru ini telah menembak jatuh lima jet tempur India di tengah ketegangan dua negara bertetangga itu setelah India melancarkan serangan rudal.

Eskalasi antara negara tetangga bersenjata nuklir itu terjadi setelah serangan 22 April di Jammu dan Kashmir yang dikelola India menewaskan 26 orang. India menyalahkan Pakistan atas serangan itu dan menuding adanya keterkaitan lintas batas antara Pakistan dengan pelaku serangan. Namun, Pakistan membantah tudingan itu.

“Sementara dari domestik, data pertumbuhan ekonomi yang di bawah ekspektasi juga memberikan tekanan pada rupiah,” ucap Rully.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,87 persen year-on-year (yoy) pada triwulan I 2025, atau menurun dibandingkan kuartal sebelumnya. Konsumsi rumah tangga pertumbuhannya menurun menjadi 4,89 persen (yoy) pada kuartal I-2025, namun masih menjadi kontributor tertinggi sebesar 54,53 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta melemah sebesar 88 poin atau 0,54 persen menjadi Rp 16.537 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.449 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu juga melemah ke level Rp 16.533 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.472 per dolar AS.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement