Rabu 07 May 2025 09:50 WIB

Pasar Wait and See Kebijakan The Fed, IHSG Diprediksi Variatif

IHSG dibuka menguat 27,05 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.925,25.

Jurnalis memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (8/4/2025). IHSG dibuka anjlok 9,19 persen ke level 5.912,06 pada perdagangan Selasa (8/4/2025) di tengah gonjang ganjing penerapan kebijakan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung mengambil tindakan tegas berupa trading halt dan penyesuaian batas Auto Rejection Bawah (ARB) demi menjaga stabilitas pasar. Pada pukul 09.00 WIB, BEI menghentikan sementara perdagangan sistem JATS karena IHSG tercatat turun hingga 8 persen. Perdagangan dilanjutkan kembali pada pukul 09.30 WIB tanpa perubahan jadwal.
Foto: Republika/Prayogi
Jurnalis memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (8/4/2025). IHSG dibuka anjlok 9,19 persen ke level 5.912,06 pada perdagangan Selasa (8/4/2025) di tengah gonjang ganjing penerapan kebijakan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung mengambil tindakan tegas berupa trading halt dan penyesuaian batas Auto Rejection Bawah (ARB) demi menjaga stabilitas pasar. Pada pukul 09.00 WIB, BEI menghentikan sementara perdagangan sistem JATS karena IHSG tercatat turun hingga 8 persen. Perdagangan dilanjutkan kembali pada pukul 09.30 WIB tanpa perubahan jadwal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (7/5/2025) diperkirakan bergerak variatif di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed). IHSG dibuka menguat 27,05 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.925,25. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,58 poin atau 0,46 persen ke posisi 778,34.

“IHSG hari ini (07/05) diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 6.800 sampai 6.920,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Dari mancanegara, pelaku pasar masih fokus fokus menantikan hasil rapat Federal Open Meeting Committee (FOMC) bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang digelar pada Selasa (06/04) dan Rabu (07/04) pekan ini.

Di sisi lain, Menteri Keuangan AS Scott Bessent akan mengadakan pertemuan dengan China di Swiss untuk melakukan negosiasi tarif pada pekan ini.

Dari Eropa, penjualan mobil di Inggris pada April 2025 terkoreksi minus 10,4 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya naik 12,4 persen (yoy), yang senada dengan melemahnya permintaan, perubahan perpajakan termasuk pajak baru untuk kendaraan listrik (EV) pada 1 April 2025. Alhasil, terjadi kenaikan permintaan (front-loading) di Maret 2025.

Dari Asia, India melakukan serangan militer ke wilayah Pakistan pada Rabu (07/05) yang dinamakan “Operasi Sindor”, yang merupakan respon atas dugaan penyerangan di India yang menewaskan 26 warga sipil.

Dari dalam negeri, kondisi daya beli nasional masih menjadi perhatian, pasalnya, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Bank Indonesia (BI) pada kuartal I-2025 mencerminkan lemahnya permintaan sektor properti di pasar primer.

IHPR pada kuartal I 2025 hanya tumbuh 1,07 persen (yoy) setelah pada kuartal sebelumnya tumbuh 1,39 persen (yoy).

Bank Indonesia akan merilis posisi cadangan devisa per akhir April 2025 pada Rabu (7/5), yang diperkirakan tidak banyak berubah dan masih setara enam bulan impor.

Bursa ekuitas AS Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (06/05), merespons komentar dari Presiden AS Donald Trump dan Menteri Keuangan Scott Bessent yang tidak memberikan kejelasan mengenai jadwal kesepakatan perdagangan.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 389,83 poin, atau 0,95 persen menjadi 40.829,00, indeks S&P 500 turun 43,48 poin atau 0,77 persen menjadi 5.606,90 dan Nasdaq Composite Index kehilangan 154,58 poin atau 0,87 persen menjadi 17.689,66.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 18,10 poin atau 0,05 persen ke 36.812,69, indeks Shanghai menguat 18,28 poin atau 0,55 persen ke 3.334,87, indeks Kuala Lumpur menguat 4,11 poin atau 0,27 persen ke 1.540,97, dan indeks Strait Times melemah 5,35 poin atau 0,04 persen ke 3.854,79.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement