REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah persiapan telah dilakukan demi lancarnya pasokan listrik untuk acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang akan berlangsung siang ini. Diantaranya menambah pasokan cadangan dan memastikan semua sumber suplai listrik dalam posisi yang aman dan siap.
Sebelumnya PLN juga telah melakukan koordinasi dengan Kantor Staf Presiden dan Sekretariat DPR/MPR, terkait kesiapan pasokan listrik di Istana dan Gedung DPR/MPR. Hal ini dilakukan sejak seminggu jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019 - 2024.
Untuk Gedung DPR/MPR ini dipasok dari berbagai sumber dengan cadangan hingga empat tingkat, juga tersedia Genset dan semua itu transfer antara suplai utama ke cadangan diipasang Automatic Change Over (ACO) dengan waktu pindah dalam milli detik perkiraan kapasitas sekitar 7,9 MVA.
Selain itu, untuk memastikan pasokan listrik pada hari ini handal dan siap Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani juga Melakukan inspeksi mendadak di lapangan untuk memastikan pengaturan operasi , kesiapan pasokan dan jaringan transmisi
"Kami sangat konsern untuk acara ini, dan dari jauh hari sudah mempersiapkan simulasi dan kemungkinan agar acara pelantikan berjalan lancar dengan suplai listrik yang handal," Ungkap Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani.
Selain memberikan listrik dari berbagai sumber pasokan, PLN juga menyiapkan cadangan pasokan dari 10 unit captive power dengan total daya 6,3 MVA yang turut disiagakan jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.
"Kami menyadari bahwa listrik memegang peranan penting dalam pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. Oleh karena itu, kami telah menyiapkan berbagai skenario back up 4 lapis untuk menjaga keandalan listrik sehingga acara pelantikan dapat berjalan dengan lancar. Kami juga menyiagakan tim khusus yang bertugas sejak H-2, hingga H+1" Imbuhnya.
Dirinya menambahkan bahwa telah Menginstruksikan kepada seluruh jajarannya khususnya pimpinan unit dan petugas piket baik yang di Pembangkit, Pengatur Beban, Trasmisi dan Distribusi untuk menjaga pasokan listrik sehingga pada tanggal 20 Oktober 2019 dipastikan bekerja menjaga pasokan listrik.
Selain memberikan instruksi tersebut PLN juga telah melakukan persiapan sebagai berikut, pertama melakukan assessment jaringan, material utama transmisi, distribusi untuk memastikan performance pembangkit, transmisi dan jaringan distribusi listrik serta sistem komunikasi dalam keadaan yang optimal sesuai.
Diadakan gelar pasukan piket Siaga Pelantikan Presiden dan Wakil Pesiden pada tanggal 18 Oktober 2019 dan gladi bersih pada 19 Oktober 2019 yang disaksikan oleh Paspampres. Menyiapkan posko Siaga dari PLN Pusat hingga unit operadi untuk memantau kondisi pasokan listrik sesuai dengan peran masing masing dan tidak diijinkan meninggalkan lokasi terhitung 18 - 21 Oktober 2019.
Menambah petugas operator yang melaksanakan tugasnya di GITET dan Gardu Induk Tegagangan Tinggi, dispatcher 20kV dan Pusat Pengendali mulai 18 - 21 Oktober 2019. Menginstruksikan kepada General Manager UID Jakarta, UID Banten pada tanggal 20 Oktober 2019 untuk memantau distpatcher agar bila terjadi hal yang dikehendaki dapat diputuskan segera sekaligus mengkoordinasikan dengan Unit Transmisi , P2B dan Unit Pembangkit.
Menugaskan Piket Pimpinan setingkat Manager Atas pada tanggal 2019 ikut piket pasokan di Gedung DPR / MPR. Menyiapakan PLTD Senayan pada tanggal 20 Oktober 2019 dalam operasi standby panas agar sewaktu-waktu dibutuhkan untuk memasok listrik di Gedung Senayan sudah siap. Mengamankan pasokan listrik ke hotel-hotel tempat para pimpinan negara, tamu atau delegasi negara.
"Jika dibutuhkan, kami juga telah menyiapkan backup lapis ke-5, yaitu PLTD Senayan yang siap dioperasikan. Selain Gedung DPR/MPR, berbagai lokasi prioritas lain dalam acara ini, seperti hotel tempat menginap tamu negara, bandara, rumah sakit, kantor media, juga kami perkuat pasokan listriknya," tutup Sripeni.