Sabtu 02 Mar 2019 16:38 WIB

Wonosobo Siapkan Lahan 3.000 Ha untuk Ditanami Bawang Putih

Importir wajib menanam bawang putih sebanyak 5 persen dari volume RPIH.

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Pedagang mengambil bawang putih impor dari Cina untuk ditimbang di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pedagang mengambil bawang putih impor dari Cina untuk ditimbang di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Daerah Wonosobo menyiapkan lahan seluas 3.000 hektare untuk ditanami bawang putih. Saat ini Dinas Pertanian Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah mencatat terdapat lahan yang dapat ditanami bawang putih oleh importir seluas 3.750 hektare.

Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo, Sidik Widagdo mengatakan, importir bawang putih yang melakukan tanam 5 persen di wilayah Wonosobo sekarang sudah ada 10 importir.

Baca Juga

"Sepuluh importir itu sudah tanam bawang putih di lahan seluas 380-an hektare, di berbagai kecamatan dan kemarin sudah panen perdana," kata Sidik dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (2/3).

Menurut Sidik, hasil panen perdana kemarin menghasilkan 14,7 ton bawang putih per hektare untuk lahan seluas 55 hektare dan nantinya akan terjadi panen kembali pada tiga bulan berikutnya.

"1 hektare itu mencapai 14,7 ton bawang dan untuk di Desa Pulosaren, Kepil, tadi kita mengecek bisa mencapai 20,6 ton bawang putih," ujar Sidik.

Sidik pun mendorong importir untuk masuk ke Wonosobo dalam menanam bawang putih, mengingat luas yang tersedia masih banyak. "Kami mendorong untuk tanam di Wonosobo, kami juga ucapkan terimakasih kepada importir yang menanam di Wonosobo karena mereka juga melakukan pelatihan kepada petani," kata Sidik.

Diketahui, terdapat kebijakan pemerintah yang mewajibkan importir menanam bawang putih sebanyak 5 persen dari volume permohonan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) per tahun. Kebijakan tersebut dinilai dapat mensejahterakan petani, menguntungkan pengusaha, dan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement