REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyatakan, jumlah investor pasar modal terus meningkat. Jumlah pemegang Single Investor Identification (SID) pun per November 2018, telah mencapai 1,6 juta.
"Kita tidak pernah targetin, karena itu hasil dari semua pihak. Jadi kita melihat pertumbuhannya sangat cepat dan signifikan, kita bersyukur sekali," ujar Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari saat ditemui di sela CEO Network di Jakarta, Senin, (3/12).
Ia pun mengaku optimistis dengan prospek perekonomian Indonesia tahun depan. Bahkan ia yakin, jumlah pemegang SID tahun depan bisa menembus dua juta.
"Bahkan bisa tambah 4,5 juta pemegang SID kalau Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) jadi pindah dari Bapertarum. Anggotanya kan 4,5 juta itu nanti langsung dikasih SID dan jadi investor di pasar modal karena kelolaannya dimasukkan ke pasar modal," jelas Friderica.
Maka bila itu terjadi, kata dia, total pemegang SID tahun depan bisa mencapai enam juta. "Pemindahannya itu kini masih tunggu PP (Peraturan Pemerintah)," katanya.
Lebih lanjut terkait investor asing, Friderica menuturkan setahun ini masih net sell. Hanya saja kemarin setelah ada peralihan transaksi di bursa dari T+3 ke T+2 jumlah investor asing meningkat.
"Masuknya luar biasa, per hari transaksi hampir Rp 13 triliun. Kalau saya lihat, investor asing itu ibaratnya tidak perlu diajari, mereka akan tahu ke mana uang mereka bisa berkembang optimal. Salah satunya di Indonesia," jelasnya.