REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) akan diminta memberikan junior loan kepada badan usaha jalan tol (BUJT) yang diminta pemerintah untuk menurunkan tarif tol khusus angkutan logistik. Pinjaman tersebut sesuai dengan permintaan para investor jalan tol karena mereka akan mendapatkan interest rate of return (IRR) lebih lama dari kesepakatan awal.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PURP) Basuki Hadimuldjono mengatakan, Menteri Keuangan akan secara langsung mengundang perwakilan dari PT SMI untuk membicarakan peminjaman dana tersebut. Sebab hanya PT SMI yang dianggap bisa memberikan bunga murah dalam junior loan.
"(Jumlah pinjamannya) akan dihitung ruas per ruang akibat penurunan pendapatan, selisihnya nanti yang ditutup sehingga debt service 'ketutup'," ujar Basuki di Istana Negara, Selasa (27/3).
Baca juga, Tarif Tol Angkutan Logistik Diturunkan.
Basuki menjelaskan, dana talangan yang nantinya dipinjamkan ke masing-masing BUJT yang tarif tolnya dikurangi meminta cash deficiency support (CDS). Hal ini karena dengan tarif yang dikurangi dan konsesi diperpanjang maka setiap BUJT baru bisa mendapatkan hasil maksimal di ujung, sedangkan pada awal berjalannya jalan tol akan ada penurunan pendapatan. Sehingga BUJT meminta pinjaman, bukan subsidi, pinjaman ini bersifat junior loan.
Untuk jumlah CDS bagi setiap investor kemungkinan tidak akan sama. Masing-masing ruas akan dihitung di Kementerian Keuangan untuk selanjutnya bahan tersebut akan menjadi masukan dalam membuat keputusan berapa penurunan tarif tol angkutan logisitik.
Menurut Basuki, perhitungan CSD untuk ruas jalan tol yang akan menurunkan tarif tol akan diberikan ke Presiden Jokowi pertengahan pekan ini ketika Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Madiun.
Sebab Presiden Jokowi sendiri mengintruksikan agar penurunan tarif bisa mulai dijalankan akhir bulan ini."Nanti pengaturannya ada melalui Permen ada juga melalui Kepmen," ujar Basuki.
Sementara Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menuturkan, CDS ini masuknya junior loan, sehingga ketika terdapat shortfall untuk membayar debt service bisa dijadikan anggaran untuk menutup shortfall yang akan dibayar setelah senior loan-nya terlunasi.