Kamis 21 Dec 2017 16:04 WIB
Turunkan Impor Avtur Hingga 36 Persen

Pertamina RU VI Balongan Salurkan Avtur Tahap II

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
GM Pertamina RU VI Balongan, Joko Widi Wijayanto (kiri) menyerahkan sampel avtur kepada perwakilan dari Aviation PT Pertamina Persero, Dicky Abdul Halim (kanan), saat peluncuran dan penyaluran produksi avtur tahap II di RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Kamis (21/12). Dengan produksi avtur dari RU VI Balongan, bisa mengurangi impor avtur hingga 36 persen.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
GM Pertamina RU VI Balongan, Joko Widi Wijayanto (kiri) menyerahkan sampel avtur kepada perwakilan dari Aviation PT Pertamina Persero, Dicky Abdul Halim (kanan), saat peluncuran dan penyaluran produksi avtur tahap II di RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Kamis (21/12). Dengan produksi avtur dari RU VI Balongan, bisa mengurangi impor avtur hingga 36 persen.

REPUBLIKA.CO.ID,  INDRAMAYU  -- Pertamina RU VIBalongan meluncurkan dan menyalurkan produk avtur tahap II, di RU VI Balongan Kabupaten Indramayu, Kamis (21/12). Selain bisa memenuhi permintaan bahan bakar avtur, peluncuran produk itu juga bisa mengurangi impor avtur.

 

Peluncuran tersebut dihadiri oleh Direktur Pengolahan Pertamina Toharso dan GM Pertamina RU VI Joko WidiWijayanto. Dalam kesempatan itu, RU VI Balongan mengirimkan 3.000 kilo liter avtur dengan menggunakan kapal tanker ke Bali, untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar penerbangan di wilayah Bali.

Direktur Pengolahan Pertamina Toharso menyebutkan, kebutuhan avtur dalam negeri selama satu tahun mencapai kurang lebih 15 juta kiloliter. Dari jumlah itu, yang bisa terpenuhi dari kilang Pertamina  baru sekitar separuhnya. "Kurang lebih separuhnya lagi masih impor," kataToharso.

 

Di sisi lain, pertumbuhan kebutuhan avtur per tahunnya mencapai tiga sampai empat persen akibat meningkatnya penerbangan domestik. Karena itu, Pertamina menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.

 

Toharso menyebutkan, produksi avtur dari Kilang RU VI Balongan mencapai 1.500 kilo liter per hari. Selama ini, avtur tersebut memasok kebutuhan avtur ke Bandara Husein Sastranegera Bandung, hingga produksi yang ada melebihi dari kebutuhan.

 

Untuk itu, produksi avtur dari RU VI Balongan mulai dikapalkan ke berbagai daerah. Selain ke Bali pada Kamis(21/12), penyaluran avtur sebelumnya juga telah dilakukan ke Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat sebanyak 2.893 kilo liter pada 10 Desember 2017 lalu.

 

"Dengan produksi avtur dari RU VI Balongan yang mencapai 1.500 kilo liter per hari, maka bisa menurunkan impor avtur hingga 36 persen," kata Toharso.

 

GM Pertamina RU VIBalongan Joko Widi Wijayanto menambahkan, untuk dapat mendukung produksi dan penyaluran avtur tahap II, Pertamina RU VI Balongan melakukan beberapa investasi dan modifikasi peralatan. Di antaranya berupa pembuatan jalur pipa avtur dari tangki ke jetty (dermaga).

 

Tak hanya itu, investasi dan modifikasi peralatan yang dilakukan juga berupa pembuatan fasilitas tambahan dalam tangki penyimpanan avtur, pemeliharaan tangki penyimpanan avtur, pembuatan fasilitas loading avtur di jetty dan perelokasian pompa avtur.

 

''Dengan adanya peluncuran ini, kamiberharap dapat menyalurkan produk avtur ke berbagai wilayah Indonesia dengan menggunakan modal transportasi laut (kapal tanker avtur),''  tandas Joko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement