REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan membahas penurunan haga avtur dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Budi mengatakan jika harga avtur juga tak turun, dia berencana akan memberikan kesempatan kepada swasta menjual avtur.
"Bahwa sambil menunggu rebalancing (harga avtur), kami memberikan kesempatan ke operator lainnya," kata Budi saat melakukan rapat kerja dengan Komisi V DPR, Senin (25/11).
Untuk melakukan rencana tersebut, Budi mengatakan akan meminta keputuasn Menteri BUMN. Dengan begitu, Budi mengharapkan tidak akan lagi terjadi monopoli penjualan avtur.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra mengatakan selama ini penjualan avtur yang dilakukan sudah sesuai regulasi. Basuki mengatakan penjualan avtur yang dilakukan Pertamina juga sudah sesuai dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
"Kesempatan bisa kepada siapapun yang bisa memenuhi syarat BPH Migas untuk memasarkan avtur di Indonesia. Pertamina yang masih satu-satunya melayani kepada seluruh pelanggan maskapai di Indonesia," jelas Basuki.
Basuki memastikan di hampir 65 bandara, Pertamina memiliki depo pengisian avtur pesawat baik untuk domestik dan internasional. Dia menegaskan hal tersebut juga didukung oleh infrastruktur dari Sabang sampai Marauke.
"Kami didukung oleh lima kilang Pertamina di Dumai, Plaju, Balongan, dan sebagainya. Produksi avtur hampir 68 depo pengisian di seluruh Indonesia," tutur Basuki.
Basuki mengakui rantai pasok untuk menyalurkan avtur di Indonesia memang sangat kompleks. "Jadi untuk pola supply macam-macam dan identifikasi delapan perjalanan bahan bakar avtur dari kilang pesawat sebagai pelanggan avtur kami," ungkap Basuki.