REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank Syariah Mandiri (BSM) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI (Kementerian PUPR) terkait Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Distributions and Service Mandiri Syariah Edwin Dwidjajanto di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (21/12).
Melalui kerja sama tersebut BSM menjadi salah satu bank pelaksana KPR Sejahtera FLPP. Edwin Dwidjajanto menyampaikan kerja sama tersebut menjadi upaya BSM mendukung program Sejuta Rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. "Artinya kami dapat menyalurkan pembiayaan kepemilikan rumah bagi masyarakat khususnya yang berpenghasilan maksimal Rp 4 juta per bulan," ujar Edwin melalui siaran pers yang diterima Republika, Kamis (21/12).
Edwin menambahkan, kerja sama tersebut juga menjadi upaya BSM dalam melayani masyarakat yang lebih luas. "Karena kami meyakini bank syariah itu adalah rahmatan lil'alamiin sehingga harus memberi kebermanfaatan seluas-luasnya bagi umat," katanya.
Sementara itu, SEVP Retail Banking Mandiri Syariah Niken Andonowarih menambahkan, untuk tahap awal, layanan akan tersedia di wilayah Bogor, Bekasi, Lampung, dan Mataram. Sepanjang 2018, BSM menargetkan penjualan sebanyak 500 unit rumah.
"Dengan strategi jemput bola dan sosialisasi ke sasaran yang kami tuju, kami akan buka akses selebar-lebarnya bagi masyarakat yang membutuhkan kepemilikan rumah dengan prinsip syariah," kata Niken.
Secara teknis, BSM akan menggandeng developer yang telah terdaftar dalam asosiasi perumahan untuk menyediakan rumah subsidi. BSM juga membuka diri untuk bekerja sama dengan developer lainnya yang mempunyai misi yang sama untuk mensukseskan program Sejuta Rumah. "Semoga melalui kerja sama ini Bank Syariah Mandiri bisa turut menyejahterakan masyarakat berpenghasilan rendah, insya Allah," ujar Edwin.