Jumat 09 Jun 2017 12:15 WIB

Krisis Diplomatik Qatar tak Signifikan Pengaruhi Pasar Modal

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nur Aini
Dua orang melintasi layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (26/5).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Dua orang melintasi layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (26/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat menilai, konflik antara Liga Arab dengan Qatar tidak terlalu berpengaruh terhadap pasar modal. Sebab, Qatar tidak mempunyai hubungan langsung dengan Indonesia untuk pasar modal, sehingga seharusnya tidak berpengaruh.

''Bursa dunia in direct, kalau kita berharap ya harusnya kalau menurut saya pribadi tidak ada korelasi yang cukup positif antara terjadi sekarang dan pasar modal kita,'' ucap Samsul, di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (9/6).

Mengenai dampak krisis tersebut terhadap harga saham Indosat, dimana sebagian besar sahamnnya dimiliki perusahaan Qatar, dia menilai imbas tersebut juga tidak terlihat. Sebab, Indosat memiliki pasar global. Apalagi, konflik ini juga baru terjadi beberapa hari belakangan.

Sebelumnya, saham Indosat dengan kode ISAT runtuh 175 poin atau terkoreksi 2,62 persen di level 6.500. Dibuka di level 6.675, ISAT terus anjlok sepanjang perdagangan Selasa (6/6), bahkan sempat menyentuh level 6.450.

Analis Bina Artha Sekuritas Reza Priyambada menilai, melemahnya saham Indosat bukan karena seruan boikot Indosat yang viral di media sosial. Ada dua hal yang menyebabkan saham Indosat anjlok, pertama karena konflik Qatar dengan beberapa negara Arab, serta kinerja perusahaan yang negatif pada kuartal 1 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement