REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpental dari level 5.700, usai melemah 18 poin ke posisi 5.693. Analis NH Korindo Sekuritas Bima Setiaji menilai, pelemahan tersebut karena investor merespons Presiden European Central Bank (ECB) yang menegaskan akan tetap intervensi besar-besaran terhadap perekonomian Uni Eropa dan tetap berkomitmen untuk memberikan stimulus.
''Hal ini membuat dolar AS berpotensi menguat yang membuat rupiah dan IHSG berpeluang melemah dalam jangka pendek,'' ucap Bima, saat dihubungi Selasa (30/5).
Di sisi lain, PCE Price Index, yang mengukur hanya barang dan jasa yang dikonsumsi secara individu, akan diumumkan malam ini, dimana diperkirakan melemah. Sehingga, investor kembali wait and see. Data ini akan menjadi salah satu data paling berpengaruh untuk pergerakan Fed Rate pada FOMC Meeting di pertengahan Juni 2017.
Pelemahan tersebut juga ditopang oleh delapan saham sektoral yang berada di zona merah. Delapan sektor tersebut adalah konsumer, manufaktur, aneka industri, pertambangan, infrastruktur, keuangan, industri dasar, dan properti. Sementara perdagangan dan agribisnis berada pada posisi positif.