Senin 08 May 2017 14:49 WIB

Pertamina Pertimbangkan Ulang Impor Minyak Mentah dari Iran

Kilang minyak Pertamina di Cilacap
Kilang minyak Pertamina di Cilacap

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) masih menimbang-nimbang rencana untuk mengimpor minyak mentah dari Iran. Hal ini dikarenakan jenis minyak mentah yang dihasilkan dari ladang minyak di Iran merupakan sour crude yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi mencapai 1,5 persen.

"Dari hasil tes uji coba minyak mentah dari Iran ini hanya cocok diolah di Kilang Cilacap," kata Direktur Pengolahan Pertamina Toharso di Jakarta, Senin (8/5).

Tingginya kadar sulfur yang ada dalam minyak mentah asal Iran ini, menurut Toharso, membuat jumlah minyak mentah dari Iran yang bisa diolah di Kilang Cilacap hanya sebesar 10 persen dari jumlah BBM yang akan diproduksi. Sehingga, sambung dia, Pertamina harus mencampurnya dengan minyak mentah dari luar Iran yang kadar sulfurnya rendah.

VP Refinery Technology Pertamina Budi Syarif menambahkan, fasilitas Kilang Cilacap yang bisa mengolah minyak mentah dari Iran ini hanya Fuel Oil Complex (FOC) I. "Hanya di FOC I ini yang bisa mengelola crude dari Timur Tengah," ujarnya.

Kalaupun Pertamina jadi mengimpor minyak mentah dari Iran, kata Toharso, jumlahnya tidak akan mencapai satu juta barel seperti rencana awal. "Paling banyak kita impor 600 ribu barel untuk kebutuhan dua bulan," ucap Toharso.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement