Kamis 07 Nov 2019 14:41 WIB

Pertamina Cetak Laba Kuartal III Sebesar 1,7 Miliar Dolar AS

Hingga September tahun ini Pertamina baru merealisasikan investasi sebesar 45 persen

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Pahala N Mansury.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Pahala N Mansury.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) membukukan laba sebesar 1,7 miliar dolar AS pada kuartal III 2019. Direktur Keuangan Pertamina, Pahala Manshuri menjelaskan perolehan laba perseroan secara umum sebesar 753 juta dolar AS.

Namun, kata dia, ada tambahan pergantian subsidi atau kompensasi sebesar 1 miliar dolar AS. "Laba kita kurang lebih 753 juta dolar AS. Tapi kalau kita masukan komponen pergantian atau kompensasi harga BBM ada kurang lebih satu miliar dolar AS," ujar Pahala di JIExpo Kemayoran, Kamis (7/11).

Baca Juga

Pahala menjelaskan untuk bisa memasukan tambahan satu miliar dolar AS dalam laba tercatat perlu menunggu audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan keputusan dari Menteri keuangan.

Dalam kesempatan sama Pahala juga mengungkapkan hingga September tahun ini Pertamina baru merealisasikan investasi sebesar 45 persen dari rencana investasi tahunan sebesar 4,3 miliar dolar AS. Menurut Pahala, rendahnya realisasi investasi tersebut dikarenakan banyak investasi yang baru terbukukan pada akhir tahun nanti.

"Kami biasanya akselerasi investasi mendekati akhir tahun," ujarnya.

Pahala merinci investasi ini terdiri dari kegiatan hulu migas sebesar 2,5 miliar dolar AS dan investasi di hilir untuk komponen kilang sebesar 800 juta dolar AS. "Proyeksi hulu di akhir tahun 2,6 miliar dolar AS. Insyaallah akan bisa tercapai. Biasanya Investasi kita di hulu antara 80-90 persen," tuturnya.

Pahala juga menjelaskan realisasi investasi ini banyak diserap khususnya untuk Blok Mahakam. Pahala menjelaskan Blok Mahakam sendiri menyerap hampir 900 juta dolar AS.

"Kontribusinya kalau di hulu itu paling besar untuk Blok Mahakam. Pengembangan banyak yang kami lakukan sekitar 900 juta sampai satu miliar dolar AS," papar Pahala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement