Sabtu 04 Mar 2017 09:19 WIB

The Fed Diprediksi akan Naikkan Suku Bunga Tiga Kali

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Janet Yellen
Foto: AP/Jacquelyn Martin
Janet Yellen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) dinilai hanya akan menaikkan suku bunga kebijakan Fed Fund Rate (FFR) sebanyak tiga kali pada tahun ini. Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada menilai, hal ini berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya yang biasanya di bawah rencana.

"The Fed di bawah pimpinan Yellen akan sangat berhati-hati dalam mengeluarkan keputusannya, terutama dalam hal menaikkan FFR nya karena akan berimplikasi luas, terutama pada melonjaknya nilai dolar AS," ujar Reza, Sabtu (4/3).

Hingga saat ini, level dari Fed Fund Rate di level 0,75 persen atau telah naik dari Desember tahun lalu. Pandangan The Fed akan arah ekonomi AS ke depan sangat diperlukan karena berkaitan dengan kebijakan moneter yang diambil. Pandangan The Fed akan membaiknya ekonomi AS tentu akan dibarengi dengan perubahan suku bunga.

Ia menuturkan, The Fed dalam melakukan perubahan tersebut akan mempertimbangkan berbagai aspek, mulai dari inflasi yang berhubungan dengan meningkatnya consumer spending. Kemudian perkembangan ekonomi yang biasanya ditandai dengan peningkatan kegiatan pabrikan, dimana biasanya direpresentatifkan pada meningkatnya sejumlah indeks manufaktur dan penyerapan tenaga kerja.

Tahun ini, The Fed masih menyisakan 7 kali pertemuan FOMC yaitu, Maret (14-15), Mei (2-3), Juni (13-14), Juli (25-26), September (19-20), 31 Oktober-1 November, dan Desember (12-13) sehingga akan banyak kemungkinan The Fed untuk meningkatkan kembali tingkat suku bunganya.

Menurut Reza, The Fed di bawah Yellen akan sangat berhati-hati dalam mengeluarkan keputusannya, terutama dalam hal menaikan FFR nya karena akan berimplikasi luas, terutama pada melonjaknya nilai dolar AS. Terlalu melonjaknya dolar AS, dinilai juga tidak akan baik bagi ekonomi AS karena akan membuat produk-produk AS kurang dapat bersaing di pasaran internasional.

"Asumsi kami hanya akan naik 1-2 kali ialah dengan mempertimbangkan realisasi akan program-program Presiden Trump," ujar Reza.

Untuk merealisasikan program-program pemerintah diperlukan adanya persetujuan Kongres hingga tahap persiapan dan implementasi. Sementara akselerasi dari implementasi program-program tersebut belum tentu akan berubah secara signifikan.

Sementara itu, Yellen akan lebih memastikan indikator-indikator ekonomi telah sustain sehingga ia bersama jajaran The Fed akan percaya diri untuk menaikan FFR nya dan kalaupun ada kenaikan maka kami perkirakan hanya akan naik secara bertahap 25-50 bps sambil melihat perkembangan ekonomi selanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement