REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyambut baik keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan (BI-Rate) di level 5,50 persen. Langkah tersebut dinilai sebagai respons strategis terhadap tekanan global dan ketidakpastian arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat (The Fed).
“Kami mengapresiasi keputusan BI yang mempertahankan suku bunga di level 5,50 persen. Ini merupakan langkah strategis BI dalam merespons dinamika ekonomi global serta arah kebijakan The Fed,” ujar Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, kepada Republika, Jumat (20/6/2025).
BCA menyatakan akan terus memantau perkembangan BI-Rate, indikator makroekonomi, serta kondisi pasar untuk menetapkan arah suku bunga kredit. “Dalam menentukan kebijakan suku bunga, BCA senantiasa mencermati suku bunga acuan ke depan, parameter makroekonomi, kondisi likuiditas sektor perbankan, dan dinamika pasar,” jelas Hera.
Bank swasta terbesar di Indonesia ini juga menegaskan pentingnya menjaga suku bunga kredit tetap terjangkau. “Kami secara berkala melakukan evaluasi agar tingkat suku bunga kredit tetap kompetitif dan sesuai daya beli masyarakat,” katanya.
BCA berkomitmen untuk menyalurkan kredit secara hati-hati dengan penerapan manajemen risiko yang disiplin. “Penyaluran kredit akan terus kami dorong secara pruden ke berbagai segmen dan sektor,” tambahnya.
Hera juga menyampaikan bahwa BCA berupaya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan profitabilitas, likuiditas, dan kualitas aset. Hingga Maret 2025, total kredit yang disalurkan oleh BCA dan entitas anak tumbuh 12,6 persen secara tahunan (year on year) menjadi Rp 941 triliun. Pada periode yang sama, laba bersih tercatat tumbuh 9,8 persen menjadi Rp 14,1 triliun, didorong oleh ekspansi pembiayaan berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
BI sebelumnya menetapkan untuk mempertahankan BI-Rate di level 5,50 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 17–18 Juni 2025. Suku bunga deposit facility tetap di 4,75 persen dan lending facility di 6,25 persen.