Ahad 22 Jun 2025 20:30 WIB

Suku Bunga Belum Turun, CIMB Niaga Masih Selektif Salurkan Kredit

Respons bank terhadap kebijakan suku bunga membutuhkan waktu.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi layanan CIMB Niaga.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi layanan CIMB Niaga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank CIMB Niaga Tbk menyatakan masih menyalurkan kredit secara hati-hati karena biaya dana masih tinggi. Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan menyebut, bunga kredit tidak otomatis ikut turun setiap kali BI Rate ditahan atau diturunkan. Respons bank terhadap kebijakan suku bunga membutuhkan waktu dan mempertimbangkan kondisi pasar.

"Suku bunga baik DPK maupun kredit, mau tidak mau, juga dipengaruhi oleh pasar. Sehingga terlihat tidak serta-merta berubah dengan naik turun BI Rate. Akan bertahap dan juga melihat banyak kondisi,"ujar Lani kepada Republika, Sabtu (21/6/2025).

Baca Juga

Oleh karena itu, meski banyak masyarakat berharap bunga KPR bisa turun dalam waktu dekat, bank masih perlu mencermati likuiditas dan profil nasabah.

"Penyaluran kredit kami selektif karena likuiditas masih mahal sehingga harus memastikan nasabah mampu membayar cicilan dan jelas sumber penghasilannya," kata Lani.

Kondisi ini membuat banyak calon debitur—terutama keluarga muda dan generasi milenial—perlu lebih cermat saat mengajukan pinjaman. Bank saat ini lebih fokus pada kualitas debitur dibanding volume kredit. Di tengah kehati-hatian tersebut, pertumbuhan kredit CIMB Niaga tetap cukup stabil.

“Saat ini YoY kredit kami tumbuh sekitar 9 persenan," ujarnya.

Langkah bank ini sejalan dengan kondisi perekonomian global yang belum stabil dan tekanan biaya dana yang masih terasa. Walaupun suku bunga acuan sudah ditahan oleh BI, bank tetap harus menjaga keseimbangan antara ekspansi dan risiko gagal bayar. Kondisi ini menunjukkan pemulihan ekonomi belum sepenuhnya merata. Bagi masyarakat, artinya bunga cicilan—baik KPR maupun kredit konsumtif—masih relatif tinggi, dan proses persetujuan kredit lebih ketat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement