Ahad 22 Jun 2025 16:28 WIB

Bank DKI Resmi Berubah Nama Jadi Bank Jakarta, Ini Alasannya

Pramono juga memperkenalkan logo baru Bank Jakarta.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Satria K Yudha
Peluncuran nama dan logo baru Bank DKI di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta, Ahad (22/6/2025). Kini, nama Bank DKI telah resmi berubah menjadi Bank Jakarta.
Foto: Bank Jakarta
Peluncuran nama dan logo baru Bank DKI di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta, Ahad (22/6/2025). Kini, nama Bank DKI telah resmi berubah menjadi Bank Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jakarta Pramono resmi mengubah nama Bank DKI menjadi Bank Jakarta pada peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-498 Jakarta di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Ahad (22/6/2025). Selain mengumumkan nama baru, badan usaha milik daerah (BUMD) Jakarta itu juga meluncurkan logo baru.

Pramono mengatakan, pemilihan nama "Bank Jakarta" merupakan hasil dari pertimbangan mendalam. Menurut dia, brand Jakarta sudah dikenal luas, bersifat universal, dan memiliki daya resonansi global. Alhasil, dipilih nama Bank Jakarta yang ini mencerminkan positioning baru bank daerah yang siap berdiri sejajar dengan lembaga keuangan nasional maupun regional.

Baca Juga

"Nama ini bukan hanya singkat dan kuat, tapi juga membawa aspirasi kolektif warga Jakarta untuk memiliki bank yang mencerminkan identitas kota, sekaligus menjadi bagian dari mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Pramono.

Selain nama, Pramono juga memperkenalkan logo baru Bank Jakarta, yang tetap menampilkan esensi Monumen Nasional (Monas) dengan pendekatan visual yang lebih modern, yaitu tiga garis diagonal tanpa lingkaran pembatas. Menurut dia, logo baru itu melambangkan aspirasi yang terus tumbuh. 

“Logo baru ini menyerupai api Monas yang menjulang ke langit, sebuah lambang aspirasi yang terus tumbuh, melampaui batas ruang dan waktu,” ujar dia

Menurut dia perubahan nama ini menandai dimulainya fase baru transformasi PT Bank DKI menuju arah yang lebih modern, profesional, dan siap bersaing di tingkat nasional dan regional. Rebranding ini juga menjadi bagian dari langkah strategis dalam menyiapkan implementasi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta, serta roadmap jangka panjang menuju initial public offering (IPO).

Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H Widodo, menilai rebranding yang dilakukan bukan hanya perubahan visual. Menurut dia, rebranding itu mencerminkan transformasi menyeluruh yang sedang berlangsung di tubuh Bank DKI.

"Kami ingin masyarakat Jakarta merasakan bahwa perubahan ini bukanlah kosmetik, tetapi mencerminkan komitmen mendalam untuk menjadi bank yang kuat secara finansial, sehat dalam tata kelola, dan hadir secara nyata dalam kehidupan masyarakat,” ujar Agus.

Ia menambahkan, peluncuran itu dilakukan secara simbolik di Taman Literasi Martha Tiahahu karena lokasinya merepresentasikan ruang publik yang hidup, inklusif, dan mencerdaskan. Menurut dia, taman ini menggambarkan esensi dari peran baru Bank Jakarta, yaitu memberdayakan, menginspirasi, dan membangun kepercayaan dari akar masyarakat.

Peluncuran diadakan pada siang hari sebagai simbol bahwa transformasi ini hadir di tengah denyut aktivitas kota, bukan dari ruang yang steril. Ini juga sejalan dengan tagline baru Bank Jakarta: “Membangun Masa Depan”, sebuah ajakan kolektif untuk tumbuh bersama, berdaya saing tinggi, dan memberikan kontribusi yang berkelanjutan.

Sekretaris Perusahaan PT Bank DKI, Arie Rinaldi, menjelaskan bahwa penggunaan nama dan logo baru “Bank Jakarta” akan diterapkan secara bertahap. Dalam masa transisi, masih akan digunakan bersama dengan identitas sebelumnya. 

"Semua hubungan hukum dengan nasabah dan mitra tetap berjalan normal dan tidak mengalami perubahan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement