REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) Jakarta menyebut tingkat pemanfaatan Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) oleh pelaku usaha logistik masih rendah, padahal jalan tol ini menjadi penghubung penting antara kawasan industri dan Pelabuhan Tanjung Priok. Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah (DPW) ALFI Jakarta Adil Karim menilai Tol Cibitung-Cilincing sebagai solusi dan bagian dari integrasi koridor wilayah logistik.
"Tol ini memang dirancang untuk memperlancar pergerakan logistik dari kawasan industri di timur Jakarta, seperti Cibitung dan sekitarnya, langsung ke pelabuhan, tanpa harus melalui jalur padat seperti Tol Jakarta-Cikampek," kata Adil melalui keterangannya di Jakarta, Sabtu (21/6).
Di tengah kemacetan di jalur logistik seperti Pelabuhan Tanjung Priok yang semakin padat dan jalan tol eksisting masih belum optimal dimanfaatkan, katanya lagi, integrasi koridor logistik menjadi solusi mendesak. Namun, ia menyayangkan masih rendahnya tingkat pemanfaatan JTCC oleh pelaku usaha logistik, disebabkan oleh tingginya tarif tol yang dinilai tidak sebanding dengan efisiensi biaya operasional.
“Untuk jarak sekitar 34 kilometer, tarifnya bisa lebih dari Rp100 ribu. Ini memberatkan pengusaha, apalagi sopir truk yang akhirnya enggan lewat tol,” ujarnya pula.
Oleh karena itu, ALFI mendorong pemerintah dan pengelola tol untuk mengevaluasi tarif Tol Cibitung-Cilincing.
"Kalau tarif bisa lebih bersahabat, sopir akan lebih memilih lewat tol ketimbang jalan biasa. Ini tentu akan mempercepat distribusi logistik secara keseluruhan,” katanya lagi.
Tokoh masyarakat Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Dahrim menyatakan keberadaan Tol Cibitung-Cilincing membawa dampak positif yang dirasakan langsung di wilayah sekitar serta membawa kemajuan besar bagi wilayahnya.
“Dulu kalau mau ke Jakarta lewat Bekasi macetnya luar biasa. Sekarang bisa lewat Tol Cibitung-Cilincing, jauh lebih lancar,” ujar Dahrim.
Waktu tempuh perjalanan, katanya pula, jauh lebih singkat, dari yang sebelumnya bisa 1,5 sampai 2 jam, sekarang 30 menit sudah sampai ke Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Kepala Dusun Srimahi, Tambun Utara, Bekasi, Soleh menambahkan, akses ke Jakarta kini makin mudah dan cepat, selain itu kampungnya yang dulu sepi, sekarang lebih hidup karena dekat pintu tol di Gabus.
Meskipun demikian, Soleh berharap pemerintah bisa mempercepat pengembangan tol, sehingga ekonomi daerah ikut tumbuh, selain itu juga dilakukan penyesuaian tarif agar lebih terjangkau.
“Kami juga berharap ada subsidi atau penyesuaian tarif permanen untuk Tol Cibitung-Cilincing dari pemerintah. Yang paling utama, tarifnya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat secara luas termasuk tarif yang lebih masuk akal buat sopir truk," katanya lagi.