REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla bertemu dengan Anggota Independen Majelis Tinggi Parlemen Inggris dan sekaligus salah satu chairman Astra International Lord Powell. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membicarakan mengenai perkembangan investasi di Indonesia.
"Dia punya investasi di Indonesia, dia ini kan salah satu chairman Astra," ujar Jusuf Kalla usai pertemuan di Kantor Wakil Presiden, Rabu (1/2).
Jusuf Kalla mengatakan, hampir tiap tahun keduanya bertemu untuk berdiskusi mengenai perkembangan di Eropa, Indonesia, dan Amerika Serikat. Kedatangan Lord Powell kali ini lebih banyak membahas mengenai iklim investasi di Indonesia, dan juga sedikit menyinggung keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau British Exit (Brexit). Menurutnya, proses Brexit hanya tinggal menyelesaikan masalah teknis.
Terkait dengan perkembangan bisnis Astra, JK mengatakan keduanya tidak berbicara secara teknis mengenai ekspansi. Namun, Lord Powell mengapresiasi perkembangan Astra di Indonesia yang tumbuh pesat. Apalagi, kini perkembangan bisnis Astra sudah mengantongi miliaran dolar AS. Di Indonesia, Astra merupakan perusahaan terbesar setelah Sampoerna dan keduanya dimiliki oleh asing.
"Kalau diperiksa di pasar modal, yang terbesar hanya dua yakni Astra dan Sampoerna, dan dibeli asing," kata JK.
JK menambahkan, pertemuan tersebut sama sekali tidak menyinggung masalah kasus Roll Royce. Selain itu, keduanya juga tidak banyak menyinggung tentang kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump karena seluruh dunia masih cenderung menunggu situasi atau wait and see.
Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengatakan, posisi Lord Powell di Astra sebagai pemilik saham mayoritas yakni di atas 50 persen. Kedatangan Lord Powell yakni untuk berdiskusi mengenai situasi Indonesia saat ini, dan sebagai salah satu investor terbesar diharapkan dapat meningkatkan kerja sama ke depannya. "Pak JK kan terlibat banyak juga dalam Astra, pada saat Pak JK datang ke London dia yang mengatur perusahaan-perusahaan di Inggris untuk ketemu," ujar Sofjan.