REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesejahteraan petani sedikit mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dengan nilai tukar petani (NTP) yang naik 0,32 persen dibandingkan NTP bulan sebelumnya.
Kenaikan NTP ini didorong indeks harga yang diterima petani naik 0,42 persen lebih besar dibandingkan tahun lalu sebesar 0,10 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, pihaknya mencatat ada kenaikan harga gabah di tingkat petani sebesar 4,17 persen menjad Rp 4.400 per Kg. Sedangkan pada tingkat penggilingan mencapai Rp 4.527 per Kg atau naik 4.23 persen.
"Ini akan berdampak pada kesejahteraan petani karena harga gabah yang mereka jual kan naik," ujar Suryamin dalam jumpa pers, Rabu (1/6).
Sementara untuk harga gabah kering giling pada tingkat petani tercatat baik sebesar 0,65 persen menjadi Rp 5.510 per Kg. Sedangkan di tingkat penggilingan harga gabah kering giling naik 0,14 persen menjadi Rp 5.600 per Kg.
Pada Mei, rata-rata harga beras kualitas premium di tingkat penggilingan naik 0,59 persen menjadi Rp 9.182 per Kg. Sedangkan rata-rata beras kualitas medium turun 1,38 persen menjadi Rp 8,836 per Kg. Sedangkan rata-rata harga beras kualitas rendang di tingkat penggilingan turun 0,26 persen menjadi Rp 8.488 per Kg.
Suryamin menjelaskan, dengan peningkatan harga gabah di tingkat petani. Maka kemungkinan besar akan ada peningkatan beras pada bulan Juni. Terlebih dengan kebutuhan pada bulan Ramadhan yang ikut meningkat, maka pemerintah harus bisa mengantisipasi agar harga besar tidak melonjak drastis pada bulan Juni dan Juli atau pada Idul Fitri.
"Kalau bisa dijaga juga peningkatannya. Karena kalau harga gabah di petani naik bisa jadi beras di pasaran nantinya ikut naik," papar Suryamin.