Senin 05 May 2025 18:44 WIB

BPS Ungkap Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2025 Cukup Baik, Ini Alasannya

Angka konsumsi rumah tangga pada kuartal I 2025 sebesar 4,89 persen.

Rep: Eva Rianti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti.
Foto: Eva Rianti/Republika
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 di angka 4,87 persen terbilang cukup baik, meski lebih rendah dibandingkan kuartal I 2024 sebesar 5,11 persen. Pasalnya, ia menyebut ada faktor pemilihan umum (Pemilu) 2024.

“Pada triwulan I 2024 di samping ada momen Ramadhan, ada juga Pemilu. Pada saat Pemilu tentunya pengeluaran pemerintah untuk persiapan dan pelaksanaan Pemilu sangat relatif besar dibandingkan yang tidak ada Pemilu sama sekali di 2025 ini,” ujar Amalia dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Baca Juga

Diketahui, pada kuartal I 2024 memang terdapat Ramadhan, sama halnya dengan kuartal I 2025. Namun, pada kuartal I 2024 belum ada Lebaran, sedangkan di kuartal I 2025 ada lebaran hari pertama. Sedangkan momen pemungutan suara hanya terdapat pada 2024, yang merupakan rangkaian Pemilu Serentak 2024.

Lebih lanjut, Amalia mengungkapkan data perkembangan pertumbuhan komponen pendorong utama ekonomi, tepatnya pada konsumsi rumah tangga. BPS mencatat, angka konsumsi rumah tangga pada kuartal I 2025 sebesar 4,89 persen. Angka tersebut lebih rendah dari kuartal I 2024 sebesar 4,91 persen, namun lebih tinggi dibandingkan angka pada kuartal I 2023 yang sebesar 4,53 persen dan kuartal I 2022 sebesar 4,35 persen.

“Kuartal I 2024 relatif lebih baik dibandingkan kuartal I sebelumnya karena konsumsi masyarakat relatif digenjot karena memang ada aktivitas Pemilu plus Ramadhan,” terangnya.

Sehingga, Amalia menekankan bahwa angka pada kuartal I 2025 bukan merupakan yang terendah sepanjang historis. Justru menurutnya angka tersebut sebenarnya kembali ke kondisi tanpa Pemilu.

“Kalau kita bandingkan ke kondisi tanpa Pemilu sebenarnya di kuartal I 2025 ini relatif bagus dibandingkan kuartal I tahun-tahun sebelumnya tanpa Pemilu,” ungkapnya.

Resilien di Tengah Ketidakpastian Global

Amalia juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi di angka 4,87 persen pada kuartal pertama tahun 2025 ini merupakan level yang cukup relisien. Hal itu mengingat kondisi gejolak perekonomian global yang tengah terjadi. Seiring dengan adanya kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan kondisi geopolitik di berbagai negara.

“Ini merupakan sesuatu yang perlu kita hargai karena di tengah ketidakpastian global, di tengah tekanan dari kebijakan Trump, dan juga faktor geoekonomi dan geopolitik, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 4,87 persen,” kata Amalia.

Kendati demikian, Amalia mengatakan perlunya memberikan atensi yang lebih pada sektor-sektor lapangan usaha yang menekan angka pertumbuhan ekonomi.

“Tentunya yang perlu kita lihat ada sektor-sektor yang tetap bisa bertahan dan bahkan tumbh positif dengan kinerja yang sangat baik tetapi juga ada beberapa lapangan usaha yang masih perlu mendapatkan beberapa perhatian,” tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement