REPUBLIKA.CO.ID, kJAKARTA -- Kelompok kedua yang menjadi penyumbang utama inflasi April 2025 adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi sebesar 2,46 persen dan andil inflasi sebesar 0,16 persen. Pernyataan ini disampaikan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS (Badan Pusat Statistik), Pudji Ismartini, dalam konferensi pers di kantornya, di Jakarta, Jumat (2/5/2025).
"Meningkatnya inflasi emas perhiasan ini terjadi seiring dengan kenaikan harga emas dunia," kata Pudji.
Kelompok lainnya yang merupakan penyumbang utama Inflasi pada April 2025, yakni kelompok perumahan air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil inflasi sebesar 0,98 persen. Komoditas tarif listrik yang paling menonjol dalam kelompok tersebut, dengan inflasi 26,99 persen, dan andil inflasi sebesar 0,97 persen. Tingkat inflasi tarif listrik tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi tarif listrik pada Maret 2025.
Menurut Pudji, inflasi komoditas tarif listrik pada April 2025 ini lebih disebabkan karena penyesuaian tarif listrik pada pelanggan pasca bayar yang sudah kembali normal setelah adanya diskon 50 persen pada periode sebelumnya. Sehingga tagihan Maret 2025 yang dibayarkan pada April 2025 ini, sudah menggunakan tarif seperti biasanya.
Badan Pusat Statistik juga menyampaikan inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada April 2025 ini. Dalam lima tahun terakhir, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi di setiap bulan April kecuali pada April 2024. Pada April 2025 ini, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok ketiga penyumbang inflasi dengan tingkat inflasi sebesar 0,07 persen dan andil inflasi sebesar 0,02 persen.
"Komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi April 2025 pada kelompok ini adalah komoditas bawang merah, cabai merah, tomat, bawang putih, dan jeruk. Sedangkan komoditas yang meredam inflasi April 2025 pada kelompok ini adalah komoditas cabai rawit, daging ayam ras, dan telur ayam ras," ujar Pudji.
Berikut beberapa catatan peristiwa penting yang dapat berpengaruh terhadap indikator-indikator harga sepanjang April 2025. Pertama, terkait tarif listrik. Tarif listrik yang dibayarkan pelanggan pascalbayar sudah kembali normal tanpa diskon, sejak pemakaian Maret 2025. Ini dibayarkan pada April 2025.
Kemudian, terkait produksi cabai besar dan bawang merah. Produksi cabai besar dan bawang merah pada April 2025 ini tercatat menurun dibandingkan Maret 2025. Sedangkan produksi cabai rawit menunjukkan peningkatan.
Ketiga, pemerintah bersama penyelenggara layanan telekomunikasi seluler menghadirkan diskon tarif internet hingga 50 persen, serta memastikan jaringan tetap stabil sepanjang periode mudik lebaran dan nyepi 2025. Terakhir, tren kenaikan Harga emas dunia yang masih terus berlanjut sampai saat ini.