REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan deflasi 0,08 persen pada Oktober 2015 terjadi bukan karena penurunan daya beli. Menurutnya, deflasi terjadi karena memang ada penurunan harga khususnya harga pangan.
"(Deflasi) Terjadi lebih karena volatilitasnya rendah," kata Bambang di Jakarta, Senin (2/11).
Badan Pusat Statistik melaporkan terjadi deflasi 0,08 persen pada Oktober 2015. Deflasi terjadi karena harga-harga kelompok bahan makanan turun 1,06 persen.
Bumbu-bumbuan menjadi subkelompok yang mengalami penurunan harga paling tinggi yakni sebesar 9,43 persen. Sedangkan, subkelompok yang mengalami deflasi terendah adalah subkelompok lemak dan minyak nabati 0,25 persen.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, salah satu komoditas dari subkelompok bumbu-bumbuan yang mengalami penurunan harga adalah cabai merah sebesar 26,6 persen.
"Harga cabai merah tidak lagi pedas karena pasokan melimpah. Harganya turun di 75 kota IHK (indeks harga konsumen)," kata Suryamin.