REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Indonesia Trade and Promotion Center (ITPC) Lagos membidik tiga sasaran kerjasama bisnis di Nigeria, meliputi perdagangan, investasi, dan pariwisata. Pasalnya, peluang. peningkatan perdagangan antara Indonesia dan Nigeria masih terbuka lebar.
Kepala ITPC Lagos Nino Wawan Setiawan mengatakan, Nigeria merupakan negara di benua Afrika yang memiliki tren pertumbuhan ekonomi positif, dengan rata-rata pertumbuhan 6,75 persen per tahun. Selain itu, pada 2014, total ekspor nonmigas Nigeria mencapai 628 juta dolar AS.
“ITPC Lagos berhasil memfasilitasi kontrak bisnis produk furnitur antara perusahaan Nigeria dan Indonesia dengan nilai 97.854 dolar AS, dan selanjutnya finalisasi kontrak akan dilakukan di Jakarta pada 20 Mei 2015,” ujar Nino dalam rilis yang diterima Republika, Ahad (17/5).
Nino mengatakan, kesepakatan tersebut dicapai dalam ajang business gathering yang dilakukan oleh kedua negara. Untuk menunjukkan minat kerja sama bisnis, para pengusaha Nigeria akan mengirimkan delegasinya untuk melaksanakan business forum di Jakarta pada akhir Mei 2015.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Nigeria Harry Purwanto optimistis arus investasi dan pariwisata dari Afrika ini akan terus meningkat seiring perbaikan iklim investasi di Indonesia. Apalagi, pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan proyek pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan arus investasi luar negeri dan didukung oleh regulasi yang memadai.
“Masih banyak produk unggulan Indonesia yang belum dikenal di Afrika Barat dan Nigeria khususnya, sehingga masih akan terus tumbuh lebih besar lagi,” kata Harry.
Harry mengundang para pengusaha Nigeria untuk berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia (TEI) 2015 pada 21-25 Oktober 2015 mendatang di Jakarta. Nigeria merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk besar di benua Afrika, dan dapat menjadi peluang pangsa pasar baru bagi Indonesia.