REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi (10/6/2025) bergerak menguat, didorong oleh sentimen positif dari pertemuan antara pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) dan China di London, Inggris.
IHSG dibuka naik 23,43 poin atau 0,33 persen ke posisi 7.136,86. Sementara itu, indeks LQ45, yang terdiri dari 45 saham unggulan, turut menguat 3,67 poin atau 0,46 persen ke posisi 805,37. "Jika pergerakan IHSG mampu bertahan di atas level MA200 sekitar 7.133, maka IHSG diperkirakan akan kembali bergerak menguat dan berpotensi menutup gap up di 7.166. Sehingga IHSG diperkirakan berpotensi menguji level resistance di 7.170," ujar Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, di Jakarta.
Pertemuan bilateral antara AS dan China pada Senin (9/6/2025) menjadi faktor pendukung penguatan indeks. Pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari pembicaraan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pada Kamis (5/6/2025), yang dipandang dapat meredakan ketegangan perang tarif kedua negara.
Delegasi AS dalam pertemuan di London diwakili oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer. Sementara dari pihak China hadir Wakil Perdana Menteri He Lifeng bersama tim negosiator.
Sementara itu, pelaku pasar global kini menanti rilis data inflasi AS yang dijadwalkan pada akhir pekan ini, sebagai indikator arah kebijakan moneter Bank Sentral AS (The Fed) dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 17–18 Juni 2025.
Dari regional Asia, data ekonomi China menunjukkan deflasi sebesar 0,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dan 0,2 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Mei 2025. Tren ini melanjutkan deflasi bulan sebelumnya dan menjadi sinyal melemahnya permintaan domestik serta kontraksi di sektor manufaktur China.
Dari dalam negeri, pasar menantikan perkembangan negosiasi tarif antara Indonesia dan AS yang akan digelar di Washington DC pekan ini. Indonesia telah mengajukan proposal negosiasi terkait tarif, hambatan non-tarif, perdagangan digital, aturan asal barang, serta isu keamanan ekonomi dan nasional.
Selain itu, rencana realisasi investasi dari Danantara Indonesia juga turut menjadi perhatian pelaku pasar karena dinilai dapat memberikan dampak positif pada sentimen domestik.
Di pasar global, bursa saham Eropa mayoritas melemah pada perdagangan Senin (9/6), dengan indeks FTSE 100 Inggris turun 0,06 persen, Euro Stoxx 50 melemah 0,17 persen, DAX Jerman turun 0,54 persen, dan CAC 40 Prancis melemah 0,17 persen.
Sebaliknya, bursa saham AS di Wall Street mencatat penguatan tipis. Indeks Nasdaq naik 0,17 persen, S&P 500 naik 0,09 persen, sementara Dow Jones terkoreksi tipis 1,11 poin.
Bursa Asia pagi ini turut menguat. Indeks Nikkei Jepang naik 371,93 poin atau 0,97 persen ke 37.457,50, indeks Shanghai naik 1,16 poin atau 0,03 persen ke 3.401,76, indeks Hang Seng naik 46,57 poin atau 0,11 persen ke 24.230,00, dan indeks Strait Times menguat 0,57 poin ke 3.936,33.