Selasa 29 Apr 2025 15:54 WIB

LG Cabut, BKPM Sebut tak Pengaruhi Minat Investor Lain

Pembatalan investasi LG Energy Solution tak menggambarkan investasi Indonesia.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Kepala BKPM menyatakan pembatalan investasi LG Energy Solution tak menggambarkan kondisi investasi Indonesia secara keseluruhan. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Kepala BKPM menyatakan pembatalan investasi LG Energy Solution tak menggambarkan kondisi investasi Indonesia secara keseluruhan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan pembatalan investasi LG Energy Solution tak menggambarkan kondisi investasi Indonesia secara keseluruhan. Rosan mengatakan LG Energy Solution hanya satu dari sekian banyak investasi di Indonesia yang tetap berjalan sesuai rencana. 

"Kalau kejadian satu atau dua mungkin kurang pas ya. Kadang-kadang itu yang lebih kenceng, lebih viral. Investasi bukan mundur, lebih tepatnya setelah lima tahun akhirnya diputuskan untuk tidak dilanjutkan oleh kami," ujar Rosan usai konferensi pers capaian realisasi investasi kuartal I 2025 di Gedung Ismail Saleh, Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

 

Rosan menyampaikan situasi LG Energy Solution tidak memengaruhi investor lain untuk berinvestasi di Indonesia. Rosan mencontohkan perusahaan pertambangan Perancis, Eramet, yang menyampaikan keinginan untuk meningkatkan investasi di Indonesia. 

 

"Saya kemarin selesai acara dengan Bapak Presiden juga ketemu dengan perusahaan dari Perancis, mereka ingin melakukan investasinya juga di bidang hilirisasi," sambung Rosan. 

 

Rosan menyampaikan Eramet telah berinvestasi di Weda Bay sebagai pemegang saham minoritas. Rosan mengatakan Eramet berkolaborasi dengan perusahaan China, Tsingshan, sebagai pemegang saham mayoritas untuk kawasan industri terpadu pertambangan dan pengolahan nikel yang berada di Maluku Utara, tersebut. "Saya sudah ketemu, mereka mau investasi lebih lanjut," lanjut Rosan. 

 

Rosan menyampaikan pemerintah membuka pintu bagi Eramet yang selama ini dikenal sebagai perusahaan dengan investasi di sektor hilirisasi terbesar di Eropa. Rosan menyodorkan skema kerja sama Eramet dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara terkait pengembangan hilirisasi di Indonesia. 

 

"Saya pakai dua topi, saya duduk sebagai (CEO) Danantara juga. Saya kemarin bertemu dengan Pak Pandu mengajak Danantara juga untuk investasi bareng. Kita terbuka karena investasinya (Eramet) juga di bidang hilirisasi," kata Rosan. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya