Jumat 20 Feb 2015 18:33 WIB

Pemerintah Minta Bulog Perbanyak Suplai Beras

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) melayani warga yang membeli beras bulog saat digelarnya oprasi pasar beras dikawasan Pasar Jatinegara, Jakarta, Rabu (18/2).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) melayani warga yang membeli beras bulog saat digelarnya oprasi pasar beras dikawasan Pasar Jatinegara, Jakarta, Rabu (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menilai operasi pasar yang dilakukan Bulog belum optimal sehingga kenaikan harga beras tidak terbendung. Sofyan meminta Bulog memperbanyak suplai beras guna menekan kenaikan harga yang saat ini mencapai 30 persen. 

Sofyan mengatakan penambahan suplai beras perlu dilakukan menyusul panen petani mengalami keterlambatan. Suplai harus diperbanyak agar para pelaku pasar tidak memainkan harga karena kurangnya stok beras di pasaran. 

"Kami sudah rapat agar Bulog menggelontorkan beras sebanyak mungkin dalam operasi pasar. Saat ini, Bulog punya 1,4 juta ton cadangan beras untuk operasi pasar," kata Sofyan di kantor Kementerian Koordinator Perekonomia, Jumat (20/2). 

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Lenny Sugihat menyatakan Bulog melaksanakan operasi pasar beras murah secara serentak di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Pendistribusian beras dilakukan di 62 titik yang terdiri dari 50 titik wilayah pemukiman dan 12 pasar strategis dengan jumlah 2.000 ton per hari. 

"Kami sudah memberikan wewenang kepada Bulog untuk melakukan hal yang diperlukan.  Kalau suplai kurang, para pelaku pasar bakal mainkan harga," ujar Sofyan. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement