Senin 14 Jul 2025 10:10 WIB

Rupiah Melemah Imbas Ancaman Tarif Trump terhadap UE dan Meksiko

Kebijakan agresif Trump kembali picu tekanan terhadap pasar valuta global.

Pada pembukaan perdagangan Senin pagi di Jakarta, kurs rupiah melemah 4 poin atau 0,02 persen menjadi Rp 16.222 per dolar AS. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pada pembukaan perdagangan Senin pagi di Jakarta, kurs rupiah melemah 4 poin atau 0,02 persen menjadi Rp 16.222 per dolar AS. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terjadi karena dipengaruhi oleh ancaman tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terhadap Uni Eropa (UE) dan Meksiko.

“Pelemahan akan terbatas. Walaupun perkembangan negatif pada kebijakan tarif tidak mendukung rupiah, dampaknya juga menekan dolar,” ujarnya di Jakarta, Senin (14/7/2025).

Baca Juga

Mengutip Anadolu Agency, AS akan mengenakan tarif sebesar 30 persen terhadap produk asal UE dan Meksiko. Trump membagikan dua surat terpisah yang ditujukan kepada Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dan Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, yang mengumumkan tarif impor 30 persen pada barang-barang dari kedua kawasan tersebut.

Trump memperingatkan bahwa jika UE atau Meksiko membalas dengan menaikkan tarif, maka besaran tersebut akan ditambahkan pada tarif 30 persen yang dikenakan oleh AS.

Dalam surat kepada Sheinbaum, Trump mengakui upaya Meksiko dalam menekan arus migran ilegal dan fentanil ke AS. Namun, ia mengkritik Meksiko belum cukup melakukan pencegahan terhadap perdagangan narkoba di kawasan Amerika Utara.

photo
Pekerja menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta. - (ANTARA/Dhemas Reviyanto)

Trump juga menilai AS mengalami defisit perdagangan dengan UE selama bertahun-tahun karena kebijakan tarif, non-tarif, serta hambatan perdagangan yang diterapkan blok tersebut. Situasi ini dapat mempersulit upaya penyelesaian kesepakatan perdagangan komprehensif antara AS dan UE yang ditargetkan rampung bulan ini.

Sementara dari dalam negeri, Lukman menilai bahwa hasil negosiasi tarif antara Indonesia dan AS belum memberikan dampak signifikan terhadap penguatan rupiah. “Penundaan bukanlah kepastian, jadi masih belum terlalu positif, mengingat Trump semakin agresif belakangan ini,” kata dia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan bahwa penerapan kebijakan tarif resiprokal sebesar 32 persen untuk produk asal Indonesia yang diumumkan Trump ditunda.

Keputusan tersebut merupakan hasil dari pertemuan antara Airlangga dengan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, serta Kepala Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), Jamieson Greer, di Washington D.C. pada Rabu (9/7/2025).

Airlangga menyampaikan bahwa kedua pihak sepakat untuk melanjutkan proses perundingan selama tiga minggu ke depan. Sebelumnya, Trump telah mengumumkan rencana memberlakukan tarif sebesar 32 persen terhadap produk Indonesia mulai 1 Agustus 2025.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, rupiah diprediksi bergerak pada kisaran Rp 16.150 hingga Rp 16.300 per dolar AS. Pada pembukaan perdagangan Senin pagi di Jakarta, kurs rupiah melemah 4 poin atau 0,02 persen menjadi Rp 16.222 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp 16.218 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement