Selasa 30 Dec 2014 09:11 WIB

Tim Reformasi Migas Masih Sembunyikan Rekomendasi Akhir untuk Petral

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri (kanan), bersama sejumlah anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas  memberikan keterangan pers terkait komposisi sumber BBM di Indonesia di Kementrian ESDM, Jakarta, Ahad (21/12).(Republika/Yasin Habibi)
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri (kanan), bersama sejumlah anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas memberikan keterangan pers terkait komposisi sumber BBM di Indonesia di Kementrian ESDM, Jakarta, Ahad (21/12).(Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rekomendasi tim tata kelola migas terkait Pertamina Energy Trading Limited (Petral) memasuki tahap akhir pembahasan. Ketua tim Faisal Basri mengatakan, timnya masih menyusun rekomendasi terkait status Petral untuk dikirim ke Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, sampai Senin malam (29/12).

"Ini kita nyusun rekomendasi terakhir," kata Faisal, Senin malam di kantor tim reformasi migas. Faisal mengungkapkan, ada sekitar 14 temuan yang dihasilkan dari pertemuan tim dengan pihak Petral bersama dengan Pertamina.

Poin-poin hasil pertemuan tersebut, lanjut Faisal juga akan dimasukan ke rekomendasi, namun Faisal enggan menyebutkan rekomendasi tersebut."Belum nggak enak sama menteri dong, bedanya besok sama sakarang apa sih," tutur Faisal.

Menurut perkiraan Faisal, jika Sudirman Said bisa menerima rekomendasi tersebut, maka bisa diumumkan ke khalayak secepatnya. Namun keputusan terhadap rekomendasi status anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut berada di tangan Sudirman Said.

"Besok sore, bisa nggak kita. Kami sampaikan temuan yang kami dapatkan sejauh inilah. Belum tau kan nunggu pak menteri," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement