REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Dua pejabat Bank Sentral AS, the Federal Reserve (the Fed), mengkhawatirkan kenaikan suku bunga the Fed akan menekan usaha bank sentral untuk menggiring ekonomi AS menuju kestabilan. Padahal, the Fed meyakini kenaikan suku bunga akan menghalau adanya gelembung harga dan masalah pasar keuangan lainnya.
Kendati demikian, keduanya percaya bahwa kebijakan moneter yang longgar akan membuat pebisnis mengambil risiko yang di kemudian hari dapat menimbulkan masalah baru di sistem keuangan.
Kepala Fed San Francisco John Williams mengatakan, terdapat beberapa cara alternatif untuk menggunakan kebijakan moneter untuk mengembalikan kemampuan sistem keuangan dalam menghadapi gejolak. Salah satunya adalah dengan menaikan pendapatan masyarakat.
Williams meyakini cara tersebut dapat mendorong kestabilan tanpa mengorbankan tujuan the Fed untuk mencapai inflasi dan angka pengangguran yang rendah.
Sementara itu, Kepala the Fed Minneapolis Narayana Kocherlakota berpendapat bahwa bank sentral harus mempertahankan suku bunga rendah hingga lima tahun ke depan. "Untuk beberapa saat, the Fed hanya bisa mencapai tujuan makroekonomi diikuti dengan tanda-tanda ketidakstabilan di pasar keuangan," ujarnya, Kamis (5/6).