REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (25/6/2025) sore ditutup melemah di tengah kewaspadaan pelaku pasar terhadap arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed). IHSG ditutup melemah 37,03 poin atau 0,54 persen ke posisi 6.832,14. Sementara indeks LQ45, yang terdiri atas 45 saham unggulan, juga turun 4,15 poin atau 0,54 persen ke posisi 760,26.
“Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga karena dampak kenaikan tarif perdagangan masih terasa,” tulis Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia dalam kajian harian di Jakarta, Rabu.
Dalam pernyataan di depan Komite Jasa Keuangan DPR AS (House Financial Services Committee), Powell menegaskan bahwa The Fed kemungkinan masih akan mempertahankan suku bunga acuan mengingat ancaman inflasi belum mereda sepenuhnya.
Powell juga mencermati bahwa tingkat inflasi di AS masih berada di atas target 2 persen, diperparah oleh ketidakpastian arah kebijakan tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel di kawasan Timur Tengah mulai mereda, seiring langkah kedua negara untuk melakukan gencatan senjata.
Dari pasar komoditas, harga kontrak berjangka minyak mentah terus menurun, bahkan kini berada di bawah level sebelum konflik Iran-Israel mencuat.
IHSG sempat dibuka menguat, namun bergerak ke zona negatif hingga akhir sesi pertama perdagangan. Pada sesi kedua, IHSG bertahan di zona merah sampai penutupan perdagangan.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor mencatatkan penguatan, yaitu sektor transportasi & logistik naik 0,89 persen, sektor teknologi naik 0,56 persen, dan sektor infrastruktur menguat tipis 0,09 persen.
Adapun sektor yang mengalami koreksi cukup dalam adalah sektor barang baku yang turun 2,29 persen, disusul sektor energi 1,86 persen, dan sektor properti 1,45 persen.
Saham-saham dengan penguatan tertinggi antara lain PTMP, JSPT, SMDM, PTMR, dan AXIO. Sementara itu, saham yang melemah terdalam yaitu MPXL, CBUT, APEX, IOTF, dan NICL.
Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1.192.816 kali transaksi, dengan volume saham mencapai 22,50 miliar lembar senilai Rp12,67 triliun. Tercatat 212 saham naik, 401 saham turun, dan 186 stagnan.
Bursa saham Asia sore ini turut mencatatkan penguatan, di antaranya indeks Nikkei naik 155,44 poin (0,40 persen) ke 38.946,50, Hang Seng naik 297,65 poin (1,23 persen) ke 24.277,48, Shanghai menguat 35,41 poin (1,04 persen) ke 3.455,78, dan Strait Times naik 22,34 poin (0,57 persen) ke 3.926,64.