REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA--PT Adaro Energy Tbk tak mau setengah hati mengembangkan bisnisnya hingga ke hilir. Perusahaan tambang batu bara itu serius memasuki bisnis pembangkit listrik di dalam negeri.
Setelah membangun pembangkit listrik berkapasitas 2x30 megawatt untuk kebutuhan sendiri dan masyarakat di sekitar tambang di Tabalong, Kalimantan Selatan, Adaro juga mengikuti dua tender pembangunan pambangkit listrik tenaga uap (PLTU) lainnya. Bergabung dalam konsorsium, perusahaan ikut serta dalam lelang PLTU Kalsel berdaya 2x100 megawatt dan PLTU di Pemalang 2x1000 megawatt.
Presiden Direktur Adaro, Garibaldi Thohir, menjelaskan, pengembangan bisnis perseroan hingga ke hilir ini sejalan dengan strategi yang kini sedang dikembangkan. Bila dulu perseroan hanya berkutat dalam bisnis tambang batu bara dan pengirimannya hingga ke tangan pelanggan (pit to port), maka sekarang berkembang menjadi pit to port to power (pembangkit). ''Kami ingin sempurnakan hingga ke ujung,'' ujarnya di Singapura, Rabu (3/11).
Garibaldi berada di negara jiran itu usai menerima penghargaan Platts Top 250 Global Energy Award 2010. Menurutnya, Adaro ingin mengintegrasikan bisnisnya seperti perusahaan kelas dunia di sektor energi. Dia mencontohkan perusahaan pembangkit listrik asal Cina yang kini seperti berlomba-lomba ingin mengakuisisi tambang batu bara. ''Nah, kami mau ke hilir karena ini peluang,'' jelasnya.
Selain itu, Garibaldi menyatakan, Adaro ingin memberikan nilai tambah kepada negara dari tambang batu bara yang dikelolanya di Kalsel. Dengan mengintegrasikan bisnis hingga ke pembangkit, lanjutnya, perseroan bisa memberikan dampak berganda kepada negara. ''Jadi, kami tidak cuma gali batu bara, tapi ada idealisme yang diberikan juga kepada negara,'' tegasnya.
Adaro sedang membangun PLTU berkapasitas 2x30 megawatt yang diperkirakan mulai beroperasi pada awal 2012. Setengah kapasitas PLTU itu bakal digunakan untuk kepentingan sendiri. Sedang sisanya akan dijual ke PLN untuk membantu tambahan daya listrik masyarakat di dekat tambang.
Menurut Garibaldi, Adaro juga mengikuti tender pembangunan PLTU Kalsel berdaya 2x100 megawatt yang
terletak di wilayah Tanjung. Selain itu, ungkapnya, perusahaan juga sedang mengikuti tender PLTU 2x1000 megawatt di Pemalang, Jawa Tengah. Nilai pembangunan PLTU Pemalang ini diperkirakan 3-4 miliar dolar AS.
Pemenang tender PLTU Pemalang ini dijadwalkan diumumkan November ini. ''Untuk pembangkit di Pemalang,
kami konsorsium dengan perusahaan Jepang, J-Power dan Itochu,'' tegas Garibaldi. ''Pembiayaannya nanti kami harapkan dari kas internal dan JBIC.''