REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisnis batubara tetap menjadi andalan pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi. Selain menyerap banyak tenaga kerja, bisnis ini juga memberikan kontribusi signifikan kepada negara.
PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) semakin optimis menatap masa depan bisnis si emas hitam ini. Pada Senin (5/5/2025), SGER yang dipercaya memimpin konsorsium TGS meraih kontrak perdagangan batu bara dengan COALIMEX, sebuah perusahaan trading batu bara yang berada di bawah Ministry of electricity and coal Vietnam.
Konsorsium TGS yang dipimpin oleh SGER menandatangani kontrak impor batu bara antrasit yang memiliki kalori tinggi, sesuai paket pengadaan No 01/2024/TNK-CLM.
"Nilai kotraknya senilai 10 juta dolar AS, dan akan terus bertambah. Capaian ini merupakan hasil dari proses pengadaan yang disetujui lewat Keputusan No 30T tertanggal 23 Januari 2025, serta dokumen persetujuan hasil evaluasi lelang dari entitas pengadaan" papar Direktur Utama SGER, Welly Thomas, Kamis (8/5/2025).
Welly mengatakan, kontrak pengadaan batu bara antrasit dengan COALIMEX ini, menjadi bagian penting dari upaya memenuhi kebutuhan energi nasional serta memperkuat kerja sama internasional di sektor energi.
COALIMEX adalah perusahaan yang berpengalaman lebih dari 40 tahun di perdagangan batu bara dunia dengan merek Coalimex. Saat awal dibentuk pada 1 Januari 1982, COALIMEX merupakan perusahaan material (batu bara) di bawah Kementerian Listrik dan Batu bara Vietnam.
Selanjutnya berkembang menjadi perusahaan ekspor-impor batu bara dan material (Coalimex) di bawah Kementerian Pertambangan dan Batubara Vietnam. Kemudian bergeser di bawah Kementerian Perindustrian dan Perdagangan.
Sedangkan SGER, merupakan perusahaan terbuka yang berfokus pada perdagangan batu bara dunia asal Indonesia yang sarat pengalaman. Perusahaan ini didirikan Welly Thomas pada 17 Maret 2008, dan kini menjadi emiten yang bisa diperhitungkan di bursa.