REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan pertumbuhan fee based income dari nilai transaksi trade finance akan naik sebesar 11 persen pada tahun 2010. Kenaikan itu ditaksir sebesar sekitar Rp 134 miliar pada 2009 menjadi Rp 150 miliar pada 2010.
Direktur Keuangan dan Internasional BRI, Achmad Baiquni, menuturkan sampai pada Juni 2010 fee based income BRI dari hasil transaksi trade finance telah mencapai Rp 97 miliar. "Nilai tersebut berasal dari transaksi ekspor senilai 854,5 juta dolar AS atau naik sekitar 42 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya," paparnya di kantornya di Jakarta, Senin (4/10)
Dia menambahkan, sedangkan untuk transaksi impor senilai 821,7 juta dolar AS atau mengalami kenaikan 37 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Menurut Baiquni, pihaknya sangat concern terhadap perkembangan lalu lintas perdagangan baik domestik maupun internasional. ''Oleh karenanya BRI berusaha untuk selalu membantu kebutuhan nasabah eksportir dan importir melalui pengembangan dan pemasaran produk dan jasa trade finance yang dimiliki,'' paparnya.
Selain itu, Baiquni menjelaskan, BRI juga concern terhadap pelayanan jasa remittance. ''Di tahun 2010, fee based income yang diperoleh dari bisnis remittance ditargetkan mencapai Rp 18,3 miliar,'' paparnya.
Target dari jasa remittance itu naik signifikan dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp 5,6 miliar dan 2009 sebesar Rp 14,1 miliar. ''Kekuatan BRI dalam mengembangkan jasa remittance-nya adalah karena jaringannya sampai ke pelosok daerah,'' kata Baequni.