Rabu 26 Nov 2025 16:18 WIB

Pertamina Bakal Gabungkan Tiga Anak Usaha di Sektor Hilir, Ini Update Progresnya

Perkembangan rencana integrasi bisnis hilir ditunggu investor.

PT Pertamina (Persero) masih menunggu persetujuan para pemangku kepentingan ihwal tahapan-tahapan integrasi atau penggabungan tiga subholding (anak usaha) di sektor hilir, yakni PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, dan PT Pertamina International Shipping.
Foto: Pertamina
PT Pertamina (Persero) masih menunggu persetujuan para pemangku kepentingan ihwal tahapan-tahapan integrasi atau penggabungan tiga subholding (anak usaha) di sektor hilir, yakni PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, dan PT Pertamina International Shipping.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Pertamina (Persero) masih menunggu persetujuan para pemangku kepentingan ihwal tahapan-tahapan integrasi atau penggabungan tiga subholding (anak usaha) di sektor hilir, yakni PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, dan PT Pertamina International Shipping.

“Seluruh tahapan masih menunggu persetujuan para pemangku kepentingan. Kami memastikan proses berjalan dengan hati-hati dan sesuai prinsip tata kelola,” ujar Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina Agung Wicaksono dalam keterangan resminya.

Baca Juga

Agung menyampaikan perkembangan rencana integrasi bisnis hilir merupakan salah satu yang paling dinantikan oleh investor. Agung menyebutkan, integrasi Subholding Commercial & Trading, Refinery & Petrochemical, serta Integrated Marine Logistics dirancang untuk meningkatkan efisiensi end-to-end bisnis hilir, mempercepat pengambilan keputusan, dan memperkuat daya saing produk.

“Kami yakin integrasi ini juga akan memperkokoh rantai pasok energi nasional,” kata dia.

Agung menambahkan, di tengah upaya untuk bertransformasi dan memastikan ketahanan energi terpenuhi, Pertamina tetap berkomitmen untuk menjalankan inisiatif ESG (Environmental, Social, and Governance).

Data terbaru dari Sustainalytics menempatkan Pertamina sebagai perusahaan peringkat 1 dalam kategori Integrated Oil & Gas Sub-industri dengan skor 23.5 atau termasuk dalam kategori medium risk.

Sebelumnya, penggabungan tiga anak usaha yakni PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan PT Pertamina International Shipping (PIS) ditargetkan selesai pada 2026.

Agung mengatakan proses streamlining atau strategi menyederhanakan operasional bisnis ini merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada energi dan mengurangi kompleksitas operasional.

Tujuan utama dari program streamlining tersebut adalah untuk dapat fokus kepada core bisnis atau bisnis inti dari Pertamina, yaitu dalam bidang minyak dan gas, pengolahan hingga distribusi energi, serta energi baru terbarukan.

Selain itu, strategi ini juga diharapkan dapat menambah daya saing perusahaan, dan lebih efisien dalam pengambilan keputusan.

Lebih lanjut, perseroan juga sedang melakukan proses konsolidasi terhadap empat sektor bisnis yang dimiliki Pertamina, di bawah naungan Danantara. Adapun keempat bisnis tersebut bergerak di sektor kesehatan melalui Pertamina Bina Medika IHC, perhotelan melalui anak usaha PT Patrajasa yang memiliki sembilan bisnis hotel, penerbangan melalui Pelita Air Service (PAS), dan asuransi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement