REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hotel Indonesia Natour (HIN) atau InJourney Hospitality menargetkan pertumbuhan okupansi hotel-hotel BUMN pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026. Direktur Utama InJourney Hospitality atau HIN Christine Hutabarat mengatakan HIN tengah mempersiapkan 36 hotel di seluruh Indonesia untuk menyambut masa liburan Nataru 2025-2026.
"Jadi kita harapkan dibandingkan tahun lalu dan tahun sebelumnya, peningkatan (okupansi) kurang lebih tiga persen lebih," ujar Christine dalam konferensi pers kesiapan dan langkah strategis InJourney Group dalam menyambut periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 di di Gedung Sarinah, Jakarta, Selasa (18/11/2025).
Christine memprediksi lonjakan pengunjung hotel akan mulai terjadi pada 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Christine memproyeksikan okupansi hotel-hotel bintang tiga HIN sebesar 72 persen, sedangkan hotel bintang empat dan lima HIN seperti The Meru dan Bali Beach bisa mencapai 78 persen.
"Peningkatan okupansi kira-kira tiga persen dan klaster Bali nomor satu, nomor dua klaster Jawa dengan 17 hotel, kemudian klaster Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi," ucap dia.
Christine mengatakan hotel-hotel HIN juga akan menyediakan beragam acara menarik dalam menarik minat wisatawan menghabiskan malam pergantian tahun. Christine mencontohkan Hotel The Meru Bali yang akan menggelar konser Seaside Festive Symphony dengan penampilan Indra Lesmana, Erwin Gutawa, Eva Celia, Teza Sumendra, dan Gabriel Harvianto.
Christine menyampaikan HIN juga berkolaborasi dengan seluruh anggota InJourney Group dalam menyajikan paket bundling terhadap hotel-hotel BUMN. Christine mengatakan paket kerja sama meliputi penjemputan saat tiba di bandara, program diskon belanja di Sarinah.
"Ada integrasi dari seluruh member InJourney, bagaimana kita bisa membuat cross-selling program, kolaborasi dengan bandara untuk pemanfaatan lounge di airport," lanjut Christine.
Christine mengatakan pihaknya juga fokus dalam meningkatkan kesiapan operasional, termasuk dari aspek SDM. Christine menyebut para staf mendapat pelatihan khusus dalam mengantisipasi potensi lonjakan pengunjung saat libur Nataru.
"Ini untuk memastikan kelancaran pada jam check-in dan check-out. Lalu task force kita siapkan juga untuk monitoring 24x7 di seluruh hotel-hotel kita. Tentunya akan ada penambahan seasonal staff karena okupansi juga kita kejar di angka 78 persen," kata Christine.