REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) melaporkan pendapatan bersih meningkat 21 persen year on year (yoy) menjadi Rp 4,7 triliun pada kuartal III 2025.
“Grup GoTo terus mencatatkan pertumbuhan sekaligus meningkatkan profitabilitas sejalan dengan upaya kami mencapai visi menjadi platform teknologi kelas dunia yang digunakan oleh masyarakat Indonesia,” ujar Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, dalam konferensi pers kinerja keuangan, Rabu (29/10/2025).
Tercatat, laba sebelum pajak yang disesuaikan mencapai Rp 62 miliar. Laba ini dihitung dengan menggunakan rugi periode berjalan sebagai dasar, kemudian ditambahkan kembali beban pajak penghasilan serta bagian kerugian bersih dari PT Tokopedia.
Selanjutnya, GoTo menaikkan pedoman Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) yang disesuaikan untuk tahun 2025 dari Rp 1,4 triliun–Rp 1,6 triliun menjadi Rp 1,8 triliun–Rp 1,9 triliun. Peningkatan ini mencerminkan kinerja kuat di seluruh segmen utama.
Nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) inti Grup tumbuh 43 persen yoy menjadi Rp 102,8 triliun, sejalan dengan kenaikan Pengguna Bertransaksi Tahunan (annual transacting users/ATU) di Indonesia sebesar 33 persen menjadi 61,1 juta, atau setara dengan 30 persen dari jumlah penduduk dewasa.
GTV inti yang dimaksud merupakan GTV dengan pengecualian dari merchant payment gateway untuk segmen financial technology (fintech) dan GTV di Vietnam untuk segmen On-Demand Services.
EBITDA Grup yang disesuaikan tumbuh 239 persen yoy, mencapai rekor tertinggi Rp 516 miliar, dengan EBITDA positif selama empat kuartal berturut-turut sebesar Rp 369 miliar.
Sementara itu, arus kas bebas (free cash flow) yang disesuaikan mencapai Rp 247 miliar. Segmen fintech mencatat rekor EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp 136 miliar, naik Rp 201 miliar yoy, didorong pertumbuhan pengguna dan pinjaman konsumen.
Adapun On-Demand Services mencatat EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp 336 miliar, naik 115 persen yoy, mencerminkan kuatnya eksekusi, peningkatan efisiensi, serta integrasi ekosistem yang lebih baik. Terakhir, imbalan jasa dari segmen e-commerce mencapai Rp 211 miliar.
Direktur Keuangan Grup GoTo, Simon Ho, menyampaikan kinerja kuartal ketiga menunjukkan kemajuan berkelanjutan dalam efisiensi dan disiplin keuangan di seluruh lini bisnis.
Ia menekankan pencapaian rekor untuk EBITDA Grup yang disesuaikan dan arus kas bebas positif, didukung pertumbuhan pendapatan serta manajemen biaya yang disiplin.
“Berkat eksekusi yang disiplin dan investasi yang terarah, kami mampu berkembang, melayani lebih banyak pengguna, dan melakukannya dengan lebih efisien. Seiring ekosistem kami yang terus berkembang, kami memperkuat profitabilitas dan membangun pondasi keuangan yang tangguh untuk masa depan,” ujar Simon.