Rabu 10 Dec 2025 14:58 WIB

Pemkab Aceh Barat Siapkan Bantuan Benih Padi Terdampak Banjir

Penyediaan benih padi merupakan kebutuhan mendesak agar petani Aceh Barat bangkit.

Rep: antara/ Red: Satria K Yudha
Foto udara permukiman penduduk yang terisolasi akibat banjir di Desa Napai, Woyla Barat, Aceh Barat, Aceh, Jumat (28/11/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Foto udara permukiman penduduk yang terisolasi akibat banjir di Desa Napai, Woyla Barat, Aceh Barat, Aceh, Jumat (28/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat menyiapkan benih padi bantuan kepada para petani korban banjir bandang dan banjir luapan di wilayah itu, karena tanaman padi mereka terendam air dan rusak akibat bencana alam.

“Sedang kita hitung berapa banyak petani yang bisa dibantu, khususnya lahan sawah yang siap tanam segera,” kata Bupati Aceh Barat Tarmizi di Meulaboh, Rabu (10/12/2025).

Baca Juga

Tarmizi mengatakan, penyiapan bantuan benih padi tersebut untuk membantu petani segera kembali melakukan penanaman padi, sehingga dampak ekonomi kepada mereka tidak terdampak berkepanjangan.

Ia memprediksikan luas sawah yang terkena bencana alam di Aceh Barat dan masih bisa ditanami secepatnya sekitar ratusan hektare. Sementara luas sawah yang terdampak mencapai sekitar 2.100 hektare.

Adapun sumber dana untuk membeli benih padi, kata dia, disiapkan dari alokasi anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) tahun 2025 sebesar Rp3 miliar, yang saat ini siap digunakan untuk penanganan bencana alam.

Hal itu dilakukan sambil menunggu datangnya bantuan dari pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

“Memang laporannya sudah disampaikan ke pemerintah pusat, kami  harapkan bantuan untuk petani yang gagal tanam padi dapat segera dibantu,” katanya.

Menurutnya, penyediaan benih padi merupakan kebutuhan mendesak agar petani Aceh Barat bangkit kembali berproduksi. Dengan demikian, kata dia, diharapkan pada tiga bulan mendatang petani sudah bisa panen untuk kebutuhan rumah tangga menyambut bulan suci Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, hingga Hari Raya Idul Adha 2026.

“Persoalan gagal tanam akibat bencana alam ini tidak bisa dianggap remeh, karena menyangkut ketahanan pangan. Pemkab Aceh Barat juga sudah menyiapkan sejumlah skema agar ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat Aceh Barat segera pulih pasca-bencana alam,” kata Tarmizi.

Sebelumnya Pemkab Aceh Barat memastikan sekitar 2.100 hektare sawah yang telah ditanami oleh petani dan tersebar di 10 kecamatan rusak parah akibat terjangan banjir bandang pada Rabu (26/11) lalu.

“Dari total 2.500 hektare lahan sawah yang telah ditanami pada musim rendengan ini, sekitar 2.100 hektare sawah terdampak banjir bandang di Aceh Barat,” kata Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Barat Safrizal.

Ia mengatakan dari 2.100 hektare sawah yang rusak akibat terkena banjir bandang, sekitar 1.700 hektare lahan sawah harus ditanami ulang oleh petani karena telah mengalami gagal tanam.

Adapun sebaran lahan sawah yang terendam dan terdampak bencana alam banjir bandang, diantaranya di Kecamatan Pante Ceureumen, Kecamatan Sungai Mas, Kecamatan Woyla Timur, Kecamatan Woyla Barat, Kecamatan Woyla, Kecamatan Arongan Lambalek, Kecamatan Samatiga, Kecamatan Meureubo, Kecamatan Kaway XVI, serta Kecamatan Johan Pahlawan, dan Kabupaten Aceh Barat.

Safrizal mengatakan usia tanaman padi yang rusak akibat terjangan banjir bandang tersebut sekitar 7-20 hari. Menurutnya, total bantuan benih padi yang saat ini dibutuhkan oleh petani di Aceh Barat mencapai 43 ribu ton lebih, guna menanam padi di areal sekitar 1.700 hektare yang rusak akibat gagal tanam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement