Ahad 07 Dec 2025 07:04 WIB

Antrean Panjang dan Stok BBM Kosong di Aceh Barat Dipicu Panic Buying

Warga meminta pembatasan pembelian BBM agar kemacetan dan antrean segera terurai.

Sejumlah kendaraan antre untuk mendapatkan BBM di SPBU wilayah Doloksanggul, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Kamis (4/12/2025). Antrean kendaraan mengular di sejumlah SPBU di wilayah Sumatera Utara karena tersendatnya pasokan BBM. Warga harus antre lebih dari dua jam untuk mendapatkan BBM.
Foto: Edwin Putranto/Republika
Sejumlah kendaraan antre untuk mendapatkan BBM di SPBU wilayah Doloksanggul, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Kamis (4/12/2025). Antrean kendaraan mengular di sejumlah SPBU di wilayah Sumatera Utara karena tersendatnya pasokan BBM. Warga harus antre lebih dari dua jam untuk mendapatkan BBM.

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH — Aksi borong dan dugaan penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat, menyebabkan stok BBM di SPBU wilayah tersebut kosong sepanjang Sabtu (6/12/2025). Antrean di SPBU di Aceh Barat telah menyebabkan terganggunya arus lalu lintas karena menimbulkan kemacetan panjang di jalan raya.

“Kami berharap pihak terkait segera melakukan pembatasan pembelian BBM, baik jenis Pertalite maupun BBM nonsubsidi, agar kemacetan di jalan raya dan antrean BBM dapat segera berakhir,” kata Deni Setiawan, warga Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Sabtu sore.

Baca Juga

Pertamina, pemerintah daerah, serta aparat penegak hukum, kata dia, harus hadir di setiap SPBU di Aceh Barat untuk memutus antrean panjang BBM.

Selain itu, kata Deni Setiawan, masyarakat meminta penegak hukum dan pemerintah daerah agar dapat menindak pedagang eceran BBM yang menjual BBM kepada konsumen dengan harga di atas normal.

“Berikan tindakan edukasi yang tegas kepada mereka,” ujarnya.

Deni juga meminta pemerintah daerah memberikan edukasi di setiap SPBU di Aceh Barat agar masyarakat tidak lagi mengantre BBM karena situasi panik.

“Kepanikan ini terjadi karena ada komunikasi pemerintah yang tidak sampai ke masyarakat akibat terganggunya jaringan media sosial, sehingga kepanikan masyarakat tidak bisa dibendung,” katanya.

Deni mengatakan berdasarkan informasi yang diterima, stok BBM mencukupi apabila pemakaian tidak berlebihan akibat efek panik.

Sebelumnya, Pertamina menegaskan stok BBM di wilayah Aceh pada prinsipnya terpantau cukup dan suplai dari terminal BBM tetap berjalan mengikuti perkembangan kondisi.

 

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement