Selasa 30 Sep 2025 14:35 WIB

Empat Tangki Baru Kilang Balongan Tingkatkan Ketahanan Pasokan BBM Nasional

Proyek tangki baru juga catatkan satu juta jam kerja aman tanpa kecelakaan.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
Kilang Pertamina Internasional (KPI) memperkuat ketahanan energi nasional dengan mengoperasikan empat tangki baru di Kilang Balongan. (ilustrasi)
Foto: istimewa
Kilang Pertamina Internasional (KPI) memperkuat ketahanan energi nasional dengan mengoperasikan empat tangki baru di Kilang Balongan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kilang Pertamina Internasional (KPI) memperkuat ketahanan energi nasional dengan mengoperasikan empat tangki baru di Kilang Balongan. Setiap tangki berkapasitas 29 ribu meter kubik sehingga menambah kemampuan penyimpanan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) untuk wilayah Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat.

Kilang Balongan merupakan salah satu kilang strategis Pertamina yang berperan dalam menjaga pasokan energi nasional. Distribusi dari kilang ini dilakukan melalui jaringan pipa dan kapal sehingga membutuhkan fleksibilitas manajemen inventori.

Baca Juga

“Selain proses pengolahan minyak mentah menjadi produk BBM dan non-BBM, hal lain yang juga penting dalam operasional kilang adalah manajemen inventori, baik terkait bahan baku maupun produk yang dihasilkan,” kata Pjs Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, Selasa (30/9/2025).

Dengan beroperasinya empat tangki baru, fleksibilitas Kilang Balongan dalam mengelola penyimpanan meningkat. Saat ini, lebih dari 70 tangki digunakan untuk menampung bahan baku dan produk. Peningkatan kapasitas tersebut mendukung keandalan suplai BBM yang diproduksi di kilang paling kompleks milik Pertamina.

“Kilang Balongan merupakan kilang paling kompleks yang dikelola Pertamina. Kompleksitas ditandai dengan indikator Nelson Complexity Index (NCI) di angka 11,9. Semakin tinggi nilai NCI, semakin banyak produk berkualitas tinggi yang dihasilkan dengan proses lebih efisien,” ujar Milla.

Proyek pembangunan tangki dimulai Agustus 2023 dan rampung pertengahan 2025. Seluruh unit kini telah digunakan dalam operasional kilang. Selain menambah kapasitas, proyek ini mencatatkan pencapaian keselamatan kerja lebih dari satu juta jam kerja aman hingga 30 Juni 2025.

“Pekerjaan pembangunan tangki ini menjadi kebanggaan KPI karena melibatkan 100 persen tenaga kerja dalam negeri,” tutur Milla.

KPI juga mendorong penggunaan produk dalam negeri dalam proyek tersebut. Persentase pemakaian komponen lokal mencapai 58 persen, melampaui target awal sebesar 56 persen. Pencapaian ini memberikan dampak berantai bagi industri pendukung nasional.

“Kami yakin produk dalam negeri memiliki kualitas yang memadai untuk industri migas. Ini adalah salah satu cara KPI memberikan multiplier effect kepada banyak pihak,” kata Milla.

Menurut keterangan resmi Pertamina, pembangunan tangki di Balongan merupakan bagian dari upaya memperkuat infrastruktur energi. Dengan infrastruktur baru, ketahanan pasokan BBM domestik diharapkan semakin terjaga dan berkontribusi pada kelancaran bisnis hilir.

“Dengan beroperasinya infrastruktur energi tersebut, Pertamina berupaya memperkuat bisnis hilir dan meningkatkan ketahanan pasokan BBM dalam negeri,” ujar Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso.

KPI sebagai anak usaha Pertamina berkomitmen menjalankan bisnis pengolahan minyak dan petrokimia berdasarkan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Perusahaan juga terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai wujud komitmen pada prinsip keberlanjutan. Upaya ini menjadi bagian dari visi KPI untuk menjadi perusahaan kilang minyak dan petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan dan berdaya saing global.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ESG Now (@esg.now)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement