Sabtu 08 Nov 2025 15:53 WIB

Penemu Bobibos Klaim Siap Bangun SPBU dan Pom Bensin Mini di Seluruh Indonesia

Bobibos siap perluas akses bahan bakar ramah lingkungan dengan harga terjangkau.

Rep: Frederikus Dominggus, Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
M Ikhlas Thamrin saat menghadiri peluncuran Bobibos di Jonggol, Kabupaten Bogor, Ahad (2/11/2025).
Foto: Dok Bobibos
M Ikhlas Thamrin saat menghadiri peluncuran Bobibos di Jonggol, Kabupaten Bogor, Ahad (2/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Founder bahan bakar original buatan Indonesia, bos (Bobibos), M Iklas Thamrin, mengungkapkan pihaknya menargetkan pembangunan jaringan SPBU Bobibos dan BosMini, pom bensin mini yang dirancang untuk menjangkau wilayah pelosok Indonesia. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari visi besar Bobibos untuk menghadirkan energi rakyat dengan harga terjangkau, kualitas baik, dan emisi rendah di seluruh Nusantara.

Iklas menjelaskan, konsep tersebut lahir dari tekad menghadirkan bahan bakar alternatif yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mudah diakses masyarakat. Ia menilai pemerataan infrastruktur energi hijau harus dilakukan melalui jaringan distribusi yang merata agar masyarakat di daerah terpencil dapat menikmati bahan bakar dengan mutu setara wilayah perkotaan.

Baca Juga

“Bobibos ingin menjadi energi rakyat yang hadir di seluruh pelosok negeri. Dengan SPBU dan BosMini, kami ingin satu harga dari Sabang sampai Merauke,” ujar Iklas di Jakarta, pekan ini.

Bobibos dikembangkan melalui proses biokimia yang memanfaatkan lima tahap ekstraksi tanaman pilihan menggunakan mesin rancangan sendiri. Hasilnya, tercipta bahan bakar nabati beroktan tinggi yang mampu bersaing dengan BBM fosil dari sisi performa, namun menghasilkan emisi lebih rendah.

Menurut Iklas, riset pengembangan Bobibos berlangsung bertahun-tahun dan mencakup tiga tahapan utama riset teknologi, riset komersialisasi, dan riset keterterimaan politik. Ketiganya dirancang agar produk memenuhi empat aspek kunci, yaitu kualitas tinggi, emisi rendah, keamanan bagi mesin, dan efisiensi harga pokok produksi.

Dalam tahap komersialisasi, Bobibos memprioritaskan harga yang ekonomis agar dapat diterima pasar. Strategi ini sekaligus menjadi jawaban atas tantangan transisi energi di sektor transportasi, di mana masyarakat membutuhkan bahan bakar ramah lingkungan tanpa beban biaya tinggi.

Perusahaan juga terus menjalin komunikasi dengan pemerintah untuk memperoleh arahan dan dukungan regulasi. Menurut Iklas, percepatan perizinan menjadi kunci agar Bobibos segera legal beredar sebagai bahan bakar alternatif nasional.

“Kami berharap Bapak Presiden Prabowo memberikan jalan tol bagi Bobibos agar bisa menjadi solusi energi merah putih yang ekonomis dan berkualitas,” tuturnya.

Dengan pembangunan jaringan SPBU dan BosMini, Bobibos berupaya memperluas akses energi bersih hingga ke desa dan pulau-pulau terluar. Upaya ini diharapkan tidak hanya memperkuat kemandirian energi nasional, tetapi juga memperbaiki kualitas udara di Indonesia melalui penggunaan bahan bakar rendah emisi yang diproduksi oleh anak bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement