Jumat 26 Sep 2025 17:26 WIB

Purbaya Jawab Kritikan Rocky Gerung Soal Kebijakan Rp 200 Triliun

Kritik yang menyebut kebijakan ini hanya menguntungkan pemerintah tidak tepat

Rep: Dian Fath/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Senin (22/9/2025). Menteri Keuangan melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp321,6 triliun atau 1,35 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada Agustus 2025.
Foto: Edwin Putranto/Republika
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Senin (22/9/2025). Menteri Keuangan melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp321,6 triliun atau 1,35 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada Agustus 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi kritikan publik, termasuk dari akademisi Rocky Gerung, perihal kebijakan penempatan dana Rp200 triliun di bank BUMN. Ia menegaskan kebijakan itu bukan sekadar retorika, tetapi akan membawa dampak nyata bagi ekonomi.

“Kebijakan yang kita jalankan betul-betul bisa membalik arah pertumbuhan ekonomi, itu rupiah akan berbalik dengan cepat,” kata Purbaya dalam taklimat media di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (26/9/2025).

Baca Juga

Ia menjelaskan, penempatan dana tersebut bertujuan menurunkan bunga kredit agar dunia usaha lebih berani ekspansi. Turunnya bunga simpanan juga diharapkan memicu konsumsi masyarakat. “Kalau Anda punya uang lebih, bunganya turun kan Anda nggak ragu untuk belanjakan. Demand akan tumbuh dari situ,” ujarnya.

Menurut Purbaya, meski pemilik dana besar sempat merugi di awal karena bunga deposito turun, mereka tetap akan mendapat keuntungan jangka panjang. “Mungkin yang punya uang rugi jangka pendek, tapi jangka panjang mereka pasti untung. Order naik, income naik, semua ikut tumbuh,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement