Senin 08 Sep 2025 13:15 WIB

IHSG Tembus Level 8.022, OJK: Prospek Pasar Modal Indonesia Cerah 2025

Jumlah investor naik pesat hingga 18 juta SID di tengah tantangan global.

Rep: Eva Rianti/ Red: Gita Amanda
Tangkapan layar Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Eddy Manindo Harahap saat membuka gelaran Public Expose (Pubex) 2025 secara virtual, Senin (8/9/2025).
Foto: Eva Rianti/Republika
Tangkapan layar Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Eddy Manindo Harahap saat membuka gelaran Public Expose (Pubex) 2025 secara virtual, Senin (8/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan kinerja pasar modal Indonesia mencatatkan hasil positif sepanjang 2025. OJK optimistis pasar modal Indonesia akan terus menjadi salah satu sumber pendanaan menarik bagi perusahaan sekaligus tempat berinvestasi potensial bagi investor.

“Prospek kinerja pasar modal Indonesia di 2025 sebenarnya cukup menggembirakan, meskipun sempat mengalami dampak dinamika perekonomian serta geopolitik global dan domestik, khususnya dalam beberapa minggu terakhir Agustus,” ujar Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK, Eddy Manindo Harahap, dalam konferensi pers Public Expose (Pubex) Live 2025, Senin (8/9/2025).

Baca Juga

Eddy menyebut hingga akhir Agustus 2025, pasar modal Indonesia menunjukkan ketahanan dan perkembangan positif di tengah berbagai tantangan. Hal itu dibuktikan dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat menyentuh level tertinggi di atas 8.000.

“Pada 28 Agustus 2025, IHSG sempat menyentuh titik tertinggi di level 8.022,76, serta mencatatkan all time high (ATH) nilai kapitalisasi pasar saham sebesar Rp14.377 triliun,” terangnya.

Dari sisi penghimpunan dana, sampai 29 Agustus 2025 OJK telah memberikan pernyataan efektif atas 144 pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum, dengan nilai emisi sebesar Rp167,92 triliun. Dari jumlah tersebut, 16 di antaranya merupakan emiten baru, terdiri atas 14 emiten saham dan dua emiten efek bersifat utang atau sukuk.

“Di sisi lain, jumlah investor pasar modal terus menunjukkan pertumbuhan signifikan,” lanjutnya.

Tercatat, hingga akhir Agustus 2025, jumlah investor pasar saham Indonesia menembus angka 18,02 juta single investor identification (SID). Angka tersebut telah melampaui target tahunan, dengan tambahan lebih dari 2 juta investor hanya dalam setengah tahun.

“Melihat berbagai perkembangan positif tersebut, kami optimistis pada 2025 pasar modal Indonesia masih akan terus menjadi salah satu sumber pendanaan yang menarik bagi banyak perusahaan, sekaligus menjadi tempat berinvestasi potensial bagi investor domestik,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement