Jumat 05 Sep 2025 15:42 WIB

IHSG Ditutup di Level 7.867, Kapitalisasi Pasar BEI Capai Rp14.211 Triliun

BEI sebut pertumbuhan investor terus berlanjut meski nilai transaksi menurun.

Rep: Eva Rianti/ Red: Gita Amanda
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja perdagangan saham bervariasi sepanjang sepekan terakhir, periode 1-4 September 2025.  (ILUSTRASI)
Foto: Republika/Prayogi
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja perdagangan saham bervariasi sepanjang sepekan terakhir, periode 1-4 September 2025. (ILUSTRASI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja perdagangan saham bervariasi sepanjang sepekan terakhir, periode 1-4 September 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.867 dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp14.211 triliun.

“IHSG selama sepekan mengalami peningkatan sebesar 0,47 persen menjadi ditutup pada level 7.867,348 dari 7.830,493 pada pekan lalu,” tulis BEI dalam keterangannya, Kamis (4/9/2025).

Baca Juga

Kapitalisasi pasar BEI pada pekan ini juga mengalami kenaikan sebesar 0,20 persen menjadi Rp14.211 triliun dari Rp14.182 triliun pada pekan sebelumnya.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami penurunan 9,88 persen menjadi 2,08 juta kali transaksi dari 2,31 juta kali transaksi pada pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian juga turun 21,09 persen menjadi 37,24 miliar lembar saham dari 47,19 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

“Perubahan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI, yaitu turun 28,43 persen menjadi Rp18,05 triliun dari Rp25,22 triliun pada pekan sebelumnya,” lanjut BEI.

BEI mencatat investor asing pada hari ini melakukan aksi jual bersih senilai Rp305,18 miliar. Sepanjang 2025 berjalan, investor asing mencatatkan jual bersih Rp55,13 triliun.

Sejalan dengan data perdagangan pasar modal tersebut, BEI menyampaikan hingga akhir Agustus 2025, jumlah investor pasar modal Indonesia terus tumbuh signifikan. Per Agustus 2025, jumlah investor tembus lebih dari 18 juta single investor identification (SID).

Dalam sepekan terakhir, BEI juga melaksanakan sejumlah kegiatan. Pada Senin (1/9/2025), BEI bersama OJK dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar konferensi pers “Stabilitas Pasar Modal Indonesia” di Main Hall BEI. Dalam kesempatan itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan fundamental ekonomi Indonesia masih tetap solid.

Airlangga menekankan pasar modal Indonesia memiliki peran strategis sebagai sumber pembiayaan pembangunan dan wadah investasi masyarakat. Pemerintah bersama otoritas pasar modal berkomitmen menjaga stabilitas pasar agar terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Kemudian pada Rabu (3/9/2025), Direktur Utama BEI, Iman Rachman, melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Pertemuan tersebut menjadi momentum strategis pengembangan pasar modal syariah Indonesia.

Sinergi erat di tengah kondisi domestik yang diwarnai aksi unjuk rasa pada akhir Agustus hingga awal September 2025 menjadi langkah penting menciptakan situasi kondusif. Dukungan pemerintah dan organisasi masyarakat seperti PBNU kepada pasar modal diharapkan semakin memperluas inklusi keuangan, mendorong pertumbuhan pasar modal syariah, serta menegaskan peran penting pasar modal dalam pembangunan ekonomi nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement