Rabu 03 Sep 2025 15:46 WIB

Rupiah Melemah ke Rp 16.415, Dipengaruhi Dinamika Tarif Perdagangan AS

Ketegangan tarif perdagangan AS tekan rupiah ke level terendah harian.

Rep: Eva Rianti/ Red: Gita Amanda
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah tipis menuju level Rp 16.415 per dolar AS pada penutupan perdagangan Rabu (3/9/2025). (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah tipis menuju level Rp 16.415 per dolar AS pada penutupan perdagangan Rabu (3/9/2025). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah tipis menuju level Rp 16.415 per dolar AS pada penutupan perdagangan Rabu (3/9/2025). Pengamat menyebut, pergerakan Mata Uang Garuda hari ini dipengaruhi sentimen dinamika tarif perdagangan Amerika Serikat (AS).

“Pengadilan banding AS memutuskan sebagian besar tarif perdagangan Presiden Donald Trump ilegal, dan ia hanya dapat mempertahankannya hingga pertengahan Oktober. Trump mengecam putusan tersebut dan mengatakan akan mengajukan banding ke Mahkamah Agung. Namun, putusan lebih lanjut yang menentang tarif Trump dapat memaksa Washington menegosiasikan ulang kesepakatan perdagangan baru-baru ini, yang menandakan lebih banyak gangguan dalam perdagangan global,” kata Pengamat Mata Uang Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya, Rabu (3/9/2025).

Baca Juga

Ibrahim mengatakan, data tersebut kemungkinan menjadi faktor dalam rencana Federal Reserve memangkas suku bunga. Kontrak berjangka dana Fed memperkirakan peluang lebih dari 90 persen bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) akhir bulan ini, menurut CME Fedwatch. Ibrahim menambahkan, meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga juga mendorong pasar logam dalam beberapa pekan terakhir.

Sentimen lain berkaitan dengan kondisi geopolitik. Pada Rabu pagi, Beijing menggelar parade militer terbesar untuk memperingati 80 tahun kekalahan Jepang pada akhir Perang Dunia II. Parade tersebut menampilkan Pemimpin China Xi Jinping, didampingi Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Acara itu menyusul KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) yang berlangsung 31 Agustus–1 September. Dalam forum itu, China mengajukan visinya untuk tatanan keamanan dan ekonomi global baru, sebuah tantangan langsung terhadap AS. Para analis menyebut, hal tersebut dapat mendorong Trump bereaksi dengan sanksi sekunder yang lebih berat.

“Fokus (pasar) juga tertuju pada potensi perundingan perdagangan bilateral antara India dan AS, setelah Washington mengenakan tarif 50 persen kepada negara Asia Selatan itu atas pembelian minyak Rusia. Pengawasan AS mengundang sanksi Eropa terhadap kilang minyak utama India, Nayara, yang dapat semakin mengganggu pasokan global. Arab Saudi dan Irak terlihat menghentikan pengiriman minyak ke kilang minyak India, Nayara, pekan ini,” lanjutnya.

Sementara itu, dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan sentimen yang memengaruhi pergerakan rupiah hari ini ialah ekspektasi Bank Indonesia (BI) mengenai prospek positif pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan.

BI menyatakan optimistis pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen, yang tertuang dalam asumsi makro pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, bisa dicapai dengan sinergi kebijakan pemerintah dan bank sentral. BI memprakirakan ekonomi Indonesia pada 2026 tumbuh dalam kisaran 4,7 persen–5,5 persen.

“Berdasarkan perhitungan bank sentral, ditambah tren laju penurunan suku bunga acuan (BI-Rate), kecenderungan pertumbuhan ekonomi tahun depan akan mencapai 5,3 persen,” tutur Ibrahim.

Meski begitu, bank sentral optimistis pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 5,4 persen pada 2026 karena didukung kebijakan fiskal serta berbagai program pemerintah yang mendorong sektor riil.

Dengan dukungan ekspor serta peningkatan sektor perdagangan, transportasi, jasa, industri makanan-minuman, maupun sektor lain, kegiatan ekonomi diproyeksikan semakin menggeliat dan menopang pertumbuhan ekonomi.

“(Diprediksi) untuk perdagangan besok, Kamis (4/9/2025), mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16.380–Rp 16.420 per dolar AS,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement